Rabu 30 Mar 2022 15:06 WIB

UNHCR Luncurkan Rencana Tanggapan, Dukung 1,4 Juta Rohingya dan Bangladesh

UNHCR Luncurkan Rencana Tanggapan, Dukung 1,4 Juta Rohingya dan Bangladesh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
UNHCR Luncurkan Rencana Tanggapan, Dukung 1,4 Juta Rohingya dan Bangladesh. Foto:   Muslim Rohingya (ilustrasi)
Foto: Republika/Maman Sudiaman
UNHCR Luncurkan Rencana Tanggapan, Dukung 1,4 Juta Rohingya dan Bangladesh. Foto: Muslim Rohingya (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JENEWA -- Badan Pengungsi PBB, UNHCR, menyebut dukungan internasional yang kuat dan berkelanjutan, dibutuhkan bagi pengungsi Rohingya dan komunitas Bangladesh yang dengan murah hati menampung mereka.

"Badan-badan kemanusiaan mencari lebih dari 881 juta dolar AS untuk mendukung sekitar 1,4 juta orang, termasuk lebih dari 918.000 pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar dan Bhasan Char, dan sekitar 540.000 orang Bangladesh di komunitas tetangga,” kata juru bicara UNHCR, Babar Baloch, dikutip di Saudi Gazette, Rabu (30/3).

Baca Juga

Peluncuran Joint Response Plan (JRP) 2022 untuk Krisis Kemanusiaan Rohingya, diselenggarakan bersama oleh pemerintah Bangladesh, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan UNHCR.

JRP menyatukan kegiatan 136 mitra, dengan 74 di antaranya adalah organisasi Bangladesh. Di sisi lain, mereka juga mengakui kontribusi signifikan yang dibuat oleh para pengungsi sendiri untuk tanggapan tersebut.

Selama beberapa dekade, komunitas internasional telah mendukung pemerintah Bangladesh karena mereka dengan murah hati menampung pengungsi Rohingya.

Namun, karena pengungsian global terus meningkat, UNHCR dan mitra menekankan perlunya menjaga situasi Rohingya di mata publik, agar jangan sampai menjadi krisis yang terlupakan.

“Oleh karena itu, penting untuk memastikan pendanaan dan dukungan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan komunitas tuan rumah di sekitarnya,” ujar Balock.

Mengingat geografi mereka, kamp-kamp pengungsi di Cox's Bazar sangat rentan terhadap bencana alam. Kerena itu, JRP tahun ini menyoroti perlunya peningkatan upaya menuju manajemen risiko bencana dan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui reboisasi dan intervensi energi.

Dukungan teguh dari komunitas internasional disebut sangat penting dalam memberikan perlindungan dan layanan bantuan yang menyelamatkan jiwa bagi pengungsi Rohingya.

"Sementara mereka berada di Bangladesh, penting bagi pengungsi Rohingya hidup dengan aman dan bermartabat. Mereka dapat mengembangkan keterampilan dan kapasitas, yang dapat mendukung kepulangan mereka yang berkelanjutan," lanjutnya.

Juru bicara UNHCR ini menjelaskan, banyak dari orang-orang yang pindah itu ingin kembali tinggal di negara mereka sendiri.

Kudeta militer yang terjadi pada Februari tahun lalu, diikuti oleh tindakan keras brutal terhadap protes rakyat, telah menciptakan krisis politik, ekonomi dan hak asasi manusia yang mendalam di seluruh Myanmar.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet awal bulan ini mengingatkan, kondisi tersebut membuat negara itu dalam kekacauan.

"Banyak pengungsi Rohingya terus mengungkapkan keinginan mereka untuk kembali ke rumah ketika kondisi memungkinkan,” kata dia.

Sementara itu, UNHCR dan mitranya berupaya tetap hadir di Rakhine State, untuk mendukung Myanmar dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi para pengungsi untuk kembali.

Untuk pertama kalinya, JRP juga memasukkan kegiatan kemanusiaan di Bhasan Char, sebuah pulau di Teluk Benggala, di mana Pemerintah Bangladesh telah merelokasi lebih dari 24.000 pengungsi Rohingya.

"Sangat penting untuk terus meningkatkan layanan penting kemanusiaan di pulau itu, termasuk di bidang kesehatan, perlindungan, nutrisi, pendidikan, serta mata pencaharian dan pengembangan keterampilan,” kata pejabat UNHCR.  

Sumber:

https://saudigazette.com.sa/article/618775/World/Asia/Response-plan-launched-to-support-14-million-Rohingya-and-Bangladeshis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement