Rabu 30 Mar 2022 13:02 WIB

Peneliti Unisba Serahkan Biomask Respirator ke Tiga Rumah Sakit

Biomask respirator merupakan perangkat alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
LPPM Unisba menyerahkan masing-masing lima buah Biomask Respirator kepada tiga rumah sakit.
Foto: is
LPPM Unisba menyerahkan masing-masing lima buah Biomask Respirator kepada tiga rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) menyerahkan masing-masing lima buah Biomask Respirator kepada tiga rumah sakit. Biomask repirator ini merupakan produk riset tim peneliti Unisba.

Ketiga rumah sakit itu, adalah RSUD Al-Ihsan sebagai RS Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran  FK UNISBA, Rumah Sakit Muhamadiyah Bandung, dan Rumah Sakit Al Islam Bandung. Alat ini diserahkan langsung oleh Rektor Unisba Prof Dr Edi Setiadi SH MH kepada perwakilan masing-masing Rumah Sakit di Aula Pascasarjana Unisba, Rabu (30/3).

Rektor mengatakan, dari sudut spirit Unisba produk ini merupakan bentuk implementasi 3M (mujahid, muhtahid dan mujaddid). “Sebagai mujahid dibidang kesehatan karena menghasilkan suatu produk yang berguna bagi kesehatan manusia. Mengimplementasikan juga mujtahid karena melaksanakan penelitian, serta mujaddid dengan menghasilkan inovasi dan hasilnya produk ini,” kata Prof Edi.

Edi berharap, inovasi ini bisa mendorong dosen lainnya di Unisba untuk terus menerus melakukan berbagai penelitian dan inovasi baru sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat. Unisba, kata dia, secara kontinyu terus melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi yang bukan hanya tuntutan dari Kemendiknbud dimana harus terus menghasilkan hilirisasi yang berguna.

”Tanpa itu pun Unisba selalu melakukan penelitian dan inovasi yang didukung penuh oleh yayasan dan universitas," katanya.

Sementara Dekan FK Unisba, Prof Dr dr Nanan Sekarwana SpA(K) MARS mengatakan, inovasi produk ini merupakan dampak positif dari terjadinya pandemi Covid-19 dalam dunia pendidikan kesehatan. Khususnya bagi akademisi dan peneliti FK Unisba.

Menurutnya,  pandemi tersebut menjadikan stimulant dalam mengembangkan berbagai macam produk inovasi. Serta, penelitian kesehatan yang bermanfaat dalam upaya memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

FK Unisba, kata Nanan, turut memberikan penghargaan, kebanggaan, dan rasa terima kasih kepada tim peneliti atas usaha dan kerja kerasnya dalam menghasilkan produk inovasi ini.

Biomask Respirator ini merupakan produk riset tim peneliti Unisba yang dihasilkan dari penelitian yang didanai hibah KemendikbudRistek skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), dengan ketua peneliti Dr Maya Tejasari, dr MKes dari Fakultas Kedokteran, serta anggota peneliti Dr Nugraha, ST MT MM dari Fakakultas Teknik, dan Dr Lelly Yuniarti, SSi MKes dari Fakultas Kedokteran. 

Produk riset ini juga telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Republik Indonesia dengan kategori Paten Sederhana nomor pendaftaran S00202108680 serta kategori Desain Industri nomor pendaftaran A00202103227.

Produk inovasi yang dikembangkan ini merupakan perangkat alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan yang menerapkan prinsip biosafety menggunakan tekanan positif, berupa sungkup kepala (fullhead helmet) bertenaga baterai portabel dilengkapi sistem (HEPA) filter yang menyaring udara yang masuk dari lingkungan sekitar. Serta blower yang mendorong  dan mengarahkan udara bersih yang telah disaring ke wajah atau sekitar hidung pemakainya melalui system tubing. 

Dengan udara yang didorong ke zona pernafasan pemakainya oleh blower, tekanan positif dibuat di dalam sungkup kepala yang mencegah masuknya udara yang tidak disaring secara spontan, meskipun tidak ada penyekat (seal) yang kedap di sekitar wajah dan kepala pemakainya. 

Produk inovasi ini telah melalui berbagai proses uji diantaranya uji safety (kebocoran filter), uji kecepatan aliran udara, uji durability (ketahanan filter dan ketahanan bateri) serta uji kebisingan dan saat ini telah diproduksi dalam jumlah terbatas.  Dalam proses pengembangan produk inovasi ini tim peneliti bekerjasama dengan mitra industri yaitu PT Mongtuh Otomasi Solusi serta konsultan ahli teknik dalam bidang alat kesehatan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement