Rabu 30 Mar 2022 06:30 WIB

Lelang SUN, Kemenkeu: Investor Masih Hati-Hati

Pemerintah memperoleh dana sebesar Rp 17,05 triliun dari lelang tujuh seri SUN.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Lelang Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Lelang Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan mengungkapkan investor masih bersikap hati-hati karena kondisi pasar keuangan global yang masih tidak pasti. Setidaknya terdapat sinyal positif karena partisipasi investor asing dalam lelang surat utang negara (SUN) telah meningkat.

Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pihaknya melaksanakan lelang surat utang pada Senin (29/3/2022). Hasilnya, pemerintah memperoleh dana sebesar Rp 17,05 triliun dari lelang tujuh seri SUN, dengan total penawaran masuk sebesar Rp 41,6 triliun.

Baca Juga

Menurutnya preferensi investor dalam lelang tersebut tidak berubah untuk dua seri benchmark obligasi negara dengan tenor 10 dan 20 tahun. Kedua seri itu mencatatkan 52,52 persen dari total incoming bids dan 68,04 persen dari total awarded bids. Meskipun begitu, Kemenkeu masih melihat adanya kehati-hatian dari investor untuk menempatkan dananya. Hal tersebut tak lepas dari konflik Rusia dan Ukraina yang memengaruhi kondisi ekonomi global.

"Lelang SUN hari ini masih diwarnai sikap kehati-hatian investor atas ketidakpastian pasar keuangan global akibat masih tingginya risiko dari konflik Rusia dan Ukraina yang telah berjalan sekitar satu bulan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/3/2022).

Selain konflik di Eropa Timur itu, investor masih melihat ekspektasi kenaikan federal funds rate (FFR) sebesar 50 basis poin pada Mei 2022 mendatang, seiring dengan tingkat inflasi di Amerika Serikat yang semakin tinggi. Hal tersebut turut memicu kenaikan yield US Treasury yang sempat naik sampai level 2,50 persen tenor 10 tahun level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Deni menilai minat investor pada lelang hari ini masih cukup baik, tercermin dari incoming bids sebesar Rp 41,62 triliun dengan bid to cover ratio 2,44 kali. Meskipun begitu, incoming bids itu tercatat lebih rendah dari pelaksanaan lelang SUN pada Selasa (15/3/2022) sebesar Rp 49,16 triliun dengan bid to cover ratio 2,85 kali.

Pemerintah mencatat sinyal positif terhadap penawaran surat utang terlihat dari meningkatnya partisipasi investor asing. Dalam pelaksanaan lelang SUN hari ini, investor asing mencatatkan minat terbesar tenor lima dan 10 tahun.

"Incoming bids asing mencapai Rp 4,01 triliun atau 9,64 persen dari total incoming bids yang masuk pada lelang hari ini dan dimenangkan sebesar Rp 1,32 triliun atau 7,75 persen dari total awarded bids," ucapnya.

Menurutnya weighted average yield (WAY) SUN benchmark tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar tiga basis poin dari WAY lelang SUN sebelumnya. Namun, secara umum, WAY lelang SUN hari ini naik satu sampai lima basis poin apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement