Rabu 30 Mar 2022 03:20 WIB

Dorong Fashion Halal, Wapres Ingatkan Perlu Roadmap Berkelanjutan

Fashion halal merupakan salah satu fokus pemerintah dalam kembangkan keuangan syariah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong industri fesyen halal Muslim Indonesia menjadi kiblat dunia.
Foto: Prayogi/Republika.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong industri fesyen halal Muslim Indonesia menjadi kiblat dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong industri fesyen halal Muslim Indonesia menjadi kiblat dunia. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan ekosistem yang baik agar fesyen halal Muslim dapat berkembang dengan baik dan berkelanjutan.

"Saya minta Menteri Perdagangan dan Kadin ini untuk mengkoordinasikan, merangkum semua unsur untuk membangun ekosistem fesyen muslim Indonesia ini, termasuk peta jalannya (roadmap) ke depan secara sustainable (berkelanjutan)," kata Wapres saat audiensi dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kamar Dagang dan Industri di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga

Wapres mengatakan, selain perencanaan, diperlukan juga mitigasi kendala yang mungkin dihadapi. Sehingga, seluruh pihak dapat dengan sigap menghadapi tantangan yang terjadi ke depan.

Hal itu disampaikan Wapres usai mendengar laporan para pelaku usaha fesyen Muslim Indonesia terkait kendala yang membuat fesyen halal Indonesia tidak berkembang.

"Saya minta ini dikoordinasikan ekosistemnya, termasuk peta jalannya ke depan secara sustainable, kemudian juga kendala-kendalanya dari hulu ke hilir sehingga apa yg tadi disinggung dan dimunculkan dalam pertemuan ini bisa kita tindaklanjuti," katanya.

Ia menegaskan industri fesyen halal Muslim salah satu bagian fokus pemerintah dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, utamanya produk halal. Wapres mengatakan, dengan potensi masyarakat Muslim yang besar, saat ini merupakan babak baru pengembangan fesyen halal Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga mendukung rencana diselenggarakannya Jakarta Muslim Fashion Week 2022 pada Oktober mendatang. Ia pun kembali menekankan agar Menteri Perdagangan dapat melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk kelancaran penyelenggaraan acara ini.

"Saya mendukung dan saya minta Pak Menteri Perdagangan nanti mengkoordinasikan dengan kementerian terkait, (Kementerian) Perindustrian dan juga (Kementerian) Koperasi UKM," katanya.

Sementara, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan analisis Kementerian Perdagangan memprediksi akan terjadi peningkatan dalam industri fesyen Muslim pada tahun 2024. Karena itu, dengan peluang ini akan diselenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week 2022 dan beberapa rangkain acara lainnya yang keseluruhannya akan menonjolkan industri fesyen Muslim Indonesia.

Hal ini, kata Lutfi, sesuai arahan Wapres agar industri fesyen Muslim Indonesia bisa menjadi kiblat fesyen dunia. Apalagi dengan 90 persen dari 270 juta penduduk adalah Muslim, menjadikan potensi tersebut terbuka lebar.

"Ini sedang menuju kesana setidaknya mengadakan enam kali putaran untuk mengundang seluruh industri, pelaku usaha, desainer dan seluruh stakeholder daripada fashion Islam ini untuk bisa bersama sama," kata Lutfi.

Selain Menteri Perdagangan hadir dalam audiensi ini Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan KADIN Juan Permata Adoe, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa, Ketua Panitia HIPMI Syariah Ibnu Riyanto, dan Perwakilan dari Indonesia Halal Lifestyle Center Jetti R Hadi, dan sejumlah desainer dan pelaku usaha fesyen halal muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement