Selasa 29 Mar 2022 19:10 WIB

Minyak Goreng Curah Langka di Yogyakarta

Pedagang menjual minyak goreng curah di atas harga eceran tertinggi.

Sejumlah warga mengantre saat membeli minyak goreng curah di gudang distributor yang terletak di Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (25/3/2022). Pembeli minyak goreng curah di Sleman mengeluhkan praktik tying yang mensyaratkan pembelian produk lain dengan nilai tertentu agar bisa mendapatkan minyak goreng oleh distributor.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah warga mengantre saat membeli minyak goreng curah di gudang distributor yang terletak di Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (25/3/2022). Pembeli minyak goreng curah di Sleman mengeluhkan praktik tying yang mensyaratkan pembelian produk lain dengan nilai tertentu agar bisa mendapatkan minyak goreng oleh distributor.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Distribusi minyak goreng curah di Kota Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir masih tersendat, sehingga mengakibatkan kelangkaan komoditas tersebut. Bahkan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mendapati pedagang yang menjual hingga Rp20 ribu per kg.

"Tersendatnya pasokan tersebut terjadi sejak diterapkan aturan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah. Distributor yang ada di Yogyakarta pun mengeluhkan hal tersebut," kata Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurut dia, distribusi minyak goreng curah di Yogyakarta termasuk di DIY dan Jawa Tengah berasal dari distributor besar yang ada di Semarang, Jawa Tengah."Kami pun sudah mengecek di Semarang dan komoditasnya memang kosong. Hanya ada sedikit yang mengambil dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan," katanya.

Sejumlah upaya dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng curah. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar di tingkat pedagang.

Operasi pasar minyak goreng curah sudah dilakukan tiga kali. Terakhir pada Selasa (29/3) di Pasar Kranggan sebanyak 1.530 kg bekerja sama dengan salah satu distributor.

Dalam operasi pasar tersebut, pedagang dapat memperoleh minyak goreng curah dengan harga sekitar Rp14.500 hingga Rp15 ribu per liter dan diharapkan dapat dijual dengan harga yang tidak terlalu tinggi."Kami tetap memberikan edukasi ke pedagang untuk menjual dengan harga yang tidak terlalu jauh dari HET. Tetapi, terkadang mereka pun harus membeli pada harga yang sudah tinggi," katanya.

Pengawasan penjualan minyak goreng curah juga terus dilakukan karena dimungkinkan kelangkaan minyak goreng curah tersebut juga disebabkan pengemasan ulang untuk menjadi minyak goreng kemasan."Ini yang juga harus diawasi. Sekarang banyak merrk baru minyak goreng. Tentunya, harus dipastikan kesesuaian atau standar pengemasannya dan informasi lain di kemasan harus benar," katanya.

Riswanti menyebut, pemerintah sebelumnya berupaya menghilangkan minyak goreng curah dan menggantinya dengan minyak goreng kemasan sederhana sehingga konsumen mendapat informasi atas produk yang dibeli."Jika membeli curah, tidak ada informasi apapun yang diperoleh konsumen. Tidak ada nilai gizi atau tanggal kedaluwarsa. Tetapi, rencana tersebut urung dilaksanakan karena kondisi saat ini," katanya.

Selain minyak goreng curah, harga kebutuhan pokok lain di Kota Yogyakarta cukup stabil tinggi, seperti daging sapi yang dijual Rp125.000 per kg."Tetapi untuk cabai justru mengalami penurunan hingga 20 persen. Kondisi menjelang Ramadhan terkadang mempengaruhi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement