Selasa 29 Mar 2022 19:08 WIB

Pemprov Jawa Tengah Siapkan Beberapa Skenario Hadapi Momentum Lebaran

Masyarakat diminta tetap menjaga prokes dan tidak berbuka puasa bersama

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah, di gedung Berlian, Kota Semarang, Selasa (29/3).  Ganjar telah meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2022
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah, di gedung Berlian, Kota Semarang, Selasa (29/3). Ganjar telah meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2022

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Sejumlah skenario guna mengantisipasi kenaikan harga berbagai komoditas pokok masyarakat menghadapai Ramadhan dan Lebaran tahun ini mulai disiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Pun demikian dengan skenario untuk menghadapi mudik pada Hari Raya Idul Fitri nanti.  

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, telah meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2022. Hal ini disesuaikan dengan situasi serta kondisi momentum Ramadhan dan Lebaran tahun ini yang masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga

“Yang pertama –tentu—Covid-19 masih ada dan sebentar lagi Ramadhan tiba, maka kita minta jaga protokol kesehatan selama beraktivitas di bulan penuh berkah tersebut,” ungkapnya, usai mengikuti rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah di gedung Berlian, Kota Semarang, Selasa (29/3).

Yang sholat tarawih, jelas gubernur, boleh tetapi jangan pernah kendurkan protokol kesehatannya, maka seluruh takmir dan segenap panitia Ramadhan agar menyiapkan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan di lingkungan masjid masing- masing berikut tatalaksananya.

Gubernur juga meminta kepada masyarakat di daerahnya untuk menahan diri dengan tidak melaksanakan buka puasa bersama. Tujuannya, agar pelaksanaan ibadah bersama di bulan Ramadhan tetap dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan yang sudah diterapkan.

“Untuk sementara acara- acara seperti buka bersamanya nggak usah dulu, jadi selama bulan Ramadhan  nanti berbagai Kegiatan ibadah bersama bisa berjalan dengan baik dan protokol kesehatannya juga terjaga,” tambahnya.

Di lain pihak, Gubernur Jawa Tengah juga menyampaikan, Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 900 ribu kendaraan yang bakal masuk ke wilayah Jawa Tengah. Artinya, jutaan orang akan masuk saat lebaran 2022, setelah dua kali lebaran sebelumnya Pemerintah tidak mengizinkan mudik pada hari raya Idul Fitri.

Maka Pemprov Jawa Tengah mesti mempersiapkan seperti apa skenarionya. Yang pasti lagi- lagi soal protokol kesehatan harus disiapkan sebaik mungkin. “Sehingga pelayanan kepada masyarakat yang akan mudik pada Lebaran nanti dapat dilaksanakan dengan baik dan risiko Covid-19 tetap dapat diantisipasi,” tegasnya.

Terkait dengan harga bahan/ komoditas pokok masyarakat yang fluktuatif, Ganjar menegaskan Pemprov Jawa Tengah akan terus memantau perkembangannya. Sampai dengan saat ini, sejumlah komoditas pokok harganya terpantau masih terkendali.

Koordinasi dengan Kementerian Perindustrian terkait dengan harga minyak goreng curah agar proses penyaluran dipermudah dan dipercepat. Sebab minyak goreng bakal menjadi salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat hingga Lebaran nanti.

Sementara untuk minyak goreng dalam kemasan yang harganya Rp 23.000 per liter sudah banyak di tengah- tengah masyarakat. Tetapi yang masyarakat kecil dan yang punya usaha, UKM tentu juga sangat membutuhkan jaminan ketersediaan dengan harga yang relatif terjangkau.

“Saya kira, untuk minyak goreng curah atau yang harga Rp 14.000 per kilogram itu mesti diselesaikan dan terkait hal ini, kemarin saya juga sudah sampaikan kepada pak menteri sih, khususnya berkaitan dengan Ramadhan dan Lebaran nanti,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement