REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Penyerang Arsenal Nicolas Pepe mengakui harus mempertimbangkan masa depannya di Arsenal pada akhir musim.
Hal tersebut mengingat posisinya kini di bawah Bukayo Saka, Gabriel Martinelli dan Emile Smith Rowe. Pepe baru memainkan lima pertandingan Liga Inggris musim ini.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta melihat Pepe yang berbeda sejak kembali dari Piala Afrika yakni menurun secara performa. Kendati demikian, mantan pemain Lille tersebut masih berjuang agar bermain secara regular di skuad The Gunners.
Melihat situasi rumit yang dialami Pepe di Emirates, sang pemain mulai berpikir mempertimbangkan masa depannya di akhir musim.
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa fokus seberapa baik nasibnya hingga akhir musim termasuk bagaimana target klub tercapai yaitu masuk ke Liga Champions.
“Kemudian kita akan melihat apa yang akan terjadi,” ujar Pepe dilansir dari Sportsmole, Selasa (29/3).
Menurut Pepe ketika sebuah tim berhasil mencapai targetnya maka seorang pelatih biasanya sulit melakukan perubahan.
Pepe mengakui Arteta telah menjelaskan kepadanya. Arteta juga tahu apa yang dipikirkan Pepe serta kerja kerasnya menemukan performa terbaiknya.
Ia menambahkan komunikasi menjadi kendala dirinya dalam beradaptasi dengan Arsenal.
Ia menegaskan tak mudah melakukan komunikasi karena tak punya kemampuan bahasa yang baik. Oleh karena itu, ia mengatakan musim ini adalah musim yang sulit.
“Tentu saja, frustasi untuk tidak bermain. Tidak ada pemain yang senang tidak bermain tetapi saya harus menghormati keputusan pelatih. dan tim bekerja dengan baik saat ini,” katanya.
Pepe telah mencetak 26 gol dan 20 assist dalam 107 penampilannya untuk Arsenal di semua kompetisi sejak kedatangannya senilai 72 juta Poundsterling dari Lille pada musim panas 2019.
Arteta berharap pemain internasional Pantai Gading tersebut tetap bertahan. Kontrak Pepe akan masih akan berakhir pada 2024.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
