Selasa 29 Mar 2022 18:18 WIB

IHSG Terkoreksi 37 Poin, Aksi Beli Asing Capai Rp 1,1 T

Analis menyebut IHSG terkoreksi karena kekhawatiran Covid-19 di Shanghai

Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa ditutup terkoreksi seiring dengan kekhawatiran kasus COVID-19 di Tiongkok. IHSG ditutup melemah 37,91 poin atau 0,54 persen ke posisi 7.011,68.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa ditutup terkoreksi seiring dengan kekhawatiran kasus COVID-19 di Tiongkok. IHSG ditutup melemah 37,91 poin atau 0,54 persen ke posisi 7.011,68.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa ditutup terkoreksi seiring dengan kekhawatiran kasus COVID-19 di Tiongkok. IHSG ditutup melemah 37,91 poin atau 0,54 persen ke posisi 7.011,68. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,76 poin atau 0,76 persen ke posisi 1.019,08."Para pelaku pasar mencermati kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi di Tiongkok sehingga penerapan restriksi dilakukan sebagai bagian daripada kebijakan pemerintah," kata analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji di Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Kota terpadat di Tiongkok, Shanghai, memperketat fase pertama dari dua tahap penguncian alias lockdown COVID-19 pada Selasa. Kota itu juga meminta beberapa penduduk untuk tinggal di dalam rumah kecuali mereka sedang menjalani uji asam nukleat saat jumlah kasus harian baru melebihi 4.400.

Pusat keuangan Negeri Panda yang dihuni 26 juta orang tersebut berada di hari kedua lockdown yang diberlakukan oleh pihak berwenang dengan membagi kota secara kasar di sepanjang Sungai Huangpu, yang memisahkan pusat kota bersejarah itu dari wilayah timur distrik keuangan dan industri Pudong untuk memungkinkan pengujian.

Nafan mengungkapkan sentimen negatif lainnya juga masih datang dari dinamika konflik antara Rusia dan Ukraina, serta potensi kebijakan penerapan pengetatan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat secara berkelanjutan."Sementara dari domestik, belum terdapat data indikator ekonomi yang memberikan dampak positif yang kuat terhadap IHSG," ujarnya.

Dibuka menguat tipis, IHSG mulai melemah saat menjelang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah berada di zona merah hingga akhir perdagangan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat di mana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 0,31 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer, kesehatan, dan infrastruktur masing-masing 0,27 persen, 0,18 persen dan 0,03 persen. Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dengan penurunan terdalam yaitu sektor transportasi dan logistik 2,43 persen dan industri 1,62 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.278.134 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,23 miliar lembar saham senilai Rp 12,15 triliun. Sebanyak 228 saham naik, 289 saham menurun, dan 167 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkeidi bursa Tokyo menguat 256,53 poin atau 0,92 persen ke 28.200, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 242,66 poin atau 1,12 persen ke 21.927,63, dan indeks Straits Times di usa Singapura meningkat 1,91 poin atau 0,06 persen ke 3.433,9.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement