Selasa 29 Mar 2022 03:28 WIB

Tumbuhkan Optimisme Penerima Manfaat Rumah Zakat Lewat Edukasi Wirausaha

Pendampingan akan terus berlanjut guna mengetahui progress dari Penerima Manfaat

relawan inspirasi Rumah Zakat mengadakan pendampingan berupa edukasi wirausaha bersama 4 Penerima Manfaat meliputi Yasir, Parni, Sukarji, dan Suparwan.
Foto: Rumah Zakat
relawan inspirasi Rumah Zakat mengadakan pendampingan berupa edukasi wirausaha bersama 4 Penerima Manfaat meliputi Yasir, Parni, Sukarji, dan Suparwan.

REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK -- Setiap program harus berprogress lebih baik, seperti halnya program Bantuan Kewirausahaan. Program ini harus menghasilkan progress yang baik dan harus diiringi pendampingan yang berkesinambungan. 

Masa sulit telah berhasil kita lewati, seperti himpitan panjang Pandemi Covid-19.  Oleh karenanya, Nurkholis selaku relawan inspirasi Rumah Zakat mengadakan pendampingan berupa edukasi wirausaha bersama 4 Penerima Manfaat meliputi Yasir, Parni, Sukarji, dan Suparwan.

"Kami mengundang ke empat penerima manfaat tesebut untuk hadir dalam edukasi wirausaha yang bertempat di Rumah Literasi Husnul Khatimah Desa Sumberwindu, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur," ujar Nurkholis. Edukasi wirausaha ini berlangsung dari pukul 19.30 - 20.30 WIB dengan bahasan penguatan fikriyah (pikir), sharing berbagi kisah penjualan, dan evaluasi bersama. 

Kegiatan pertama dilakukan dengan penyampaian materi dari Nurkholis tentang persiapan menyambut Bulan Ramadhan seperti wajibnya menjalankan ibadah puasa, keutamaan-keutamaan puasa, dan syarat sah puasa. Nurkholis mengajak Penerima Manfaat untuk sungguh-sungguh memanfaatkan 30 hari dibulan Ramadhan ini untuk mendekatkan diri ke Allah SWT dan memperbanyak amal sosial ke sesama.  

Selama proses edukasi wirausaha ini, kami menanyai satu persatu progres penjualan Penerima Manfaat dan hasilnya, secara keseluruhan usaha mereka masih aman berjalan ditengah-tengah harga minyak goreng yang naik melambung, hasilnya tentu ada yang konstan, kenaikan dan penurunan penjualan.  

Parni dan Sukarji, kedua Penerima Manfaat sangat terdampak dengan adanya kasus naik turun harga minyak goreng. Sekali jualan Parni menghabiskan 4 liter minyak goreng, sedangkan Sukarji untuk sekali penggorengan menghabiskan 60 liter minyak goreng. Keadaan tersebut membuat mereka menjadi bingung, karena mau menaikkan harga takut pelanggan pergi dan akhirnya mereka cukup mengurangi isi jualan mereka. 

Yasir menguatkan, walau keadaan begini beliau mau buka jamu dengan varian khusus jamu sinom. Menguatkan lagi Suparwan juga tetap optimistus Ramadhan ini penjualan es buahnya meningkat. 

Jadi, dalam satu kelompok ini Nurkholis mencoba menguatkan dan mengajak untuk bersyukur sebagai kunci tetap eksis di tengah keadaan dan persaingan dagang. 

Pendampingan ini akan terus berlanjut guna mengetahui progress dari masing-masing Penerima Manfaat serta profesionalitas atas tugas yang diberikan Rumah Zakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement