Senin 28 Mar 2022 21:28 WIB

Angin Kencang Rusak 115 Rumah Warga di Bangka

115 rumah warga di Bangka rusak karena angin kencang.

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil
 Angin Kencang Rusak 115 Rumah Warga di Bangka. Foto:  Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Angin Kencang Rusak 115 Rumah Warga di Bangka. Foto: Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menerjang wilayah Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, pada Sabtu (26/3) pukul 14.30 waktu setempat. Peristiwa yang terjadi di Desa Baturusa, Kecamatan Merawang tersebut menyebabkan 115 rumah warga rusak.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka turut mendata kerugian materil lainnya, meliputi satu unit bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 rusak ringan, satu unit stadion rusak ringan dan satu unit bangunan parkir Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) PT. Timah rusak ringan. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (28/3/2022).  

Baca Juga

Ia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka bersama perangkat daerah setempat melakukan pembersihan puing-puing material pohon yang menimpa SDN 1, mendistribusikan bantuan logistik serta memasang terpal pada rumah warga yang terdampak. Berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian per tanggal 27 sampai 29 Maret 2022, Provinsi Bangka Belitung didominasi cuaca cerah berawan dan berawan. Ia juga mengungkap kajian inaRisk menunjukan Kabupaten Bangka memiliki potensi bahaya cuaca ekstrem pada tingkat sedang hingga tinggi. Oleh karena itu, BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem, khususnya angin kencang. "Caranya dengan melakukan pemotongan dahan pohon yang mudah patah, pemantauan kondisi pemukiman warga terkait ketahanan bangunan secara berkala serta menyiapkan rencana kedaruratan untuk evakuasi warga setempat ke tempat yang lebih aman," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement