Senin 28 Mar 2022 20:57 WIB

Uni Eropa: Lindungi Warga Palestina dari Serangan Pemukim Israel

Serangan kepada warga Palestina oleh pemukim Israel makin marak.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pihak berwenang Israel, mengevakuasi pemukim dan memindahkan rumah dengan derek karena mereka diduga dibangun secara ilegal di pos terdepan Beit Dror di selatan kota Hebron di Tepi Barat pada 27 Juli 2021. Uni Eropa: Lindungi Warga Palestina dari Serangan Pemukim Israel
Foto: EPA/ABED AL HASHLAMOUN
Pihak berwenang Israel, mengevakuasi pemukim dan memindahkan rumah dengan derek karena mereka diduga dibangun secara ilegal di pos terdepan Beit Dror di selatan kota Hebron di Tepi Barat pada 27 Juli 2021. Uni Eropa: Lindungi Warga Palestina dari Serangan Pemukim Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Uni Eropa menyerukan perlindungan bagi warga Palestina dan pencegahan kekerasan atas mereka, menyusul serangkaian serangan oleh pemukim Israel baru-baru ini. Berbagai kasus serangan kepada warga Palestina oleh pemukim Israel makin marak belakangan ini. 

“Tadi malam, pemukim Israel melukai beberapa warga Palestina, membakar mobil dan merusak bangunan komersial di berbagai bagian Tepi Barat. Meningkatnya tingkat kekerasan pemukim hanya memicu ketegangan lebih lanjut," ucap delegasi Uni Eropa untuk Palestina dilansir dari Wafa News, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

“Warga Palestina harus dilindungi sesuai dengan kewajiban Israel di bawah hukum internasional.  Penting sekarang untuk mencegah kekerasan lebih lanjut menjelang Ramadhan, Pesach dan Paskah yang bertepatan pada bulan April,” tambahnya.

Delegasi Uni Eropa membuat pernyataannya setelah serangan pemukim, termasuk vandalisme kepada kendaraan warga Palestina di kota Turmus Aya di distrik Ramallah dan membakar lainnya di desa Jalud, distrik Nablus. Bulan Ramadhan tahun ini bertepatan dengan peringatan 74 tahun Nakbah Palestina.

 

Periode waktu tersebut juga akan menandai satu tahun sejak gelombang protes Palestina diluncurkan selama bulan Ramadhan tahun lalu, yang dijuluki "Pemberontakan Mei", yang dipicu oleh pembubaran jamaah dengan kekerasan oleh otoritas Israel di masjid Al-Aqsa dan upaya untuk menggusur keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah.

Ketegangan sedang meningkat di kota itu, menyusul pembunuhan sembilan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem. Salah satu dari mereka, berusia 19 tahun, dibunuh oleh polisi Israel setelah dia diduga menikam dan melukai dua tentara Israel di kota tua Yerusalem. Seorang anak berusia 16 tahun lainnya dibunuh oleh tentara Israel dalam serangan di kota Abu Dis, di Selatan Yerusalem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement