Senin 28 Mar 2022 19:31 WIB

Wisata Selam di Ambon Mulai Ramai Wisatawan

Ini merupakan dampak positif daripelonggaran syarat bepergian pada masa pandemi.

Seorang dive master (kiri) mendampingi wisatawan menyelam di lokasi selam Koila di Negeri Morella Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku,  Ahad (27/3/2022). Pulau Ambon mempunyai daya tarik wisata bawah laut karena terdapat 40 titik selam dengan karakteristiknya yang beragam, dan kini mulai ramai dikunjungi wisatawan dari luar Maluku setelah pemerintah melonggarkan syarat aturan berpergian di masa pandemi COVID-19.
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang dive master (kiri) mendampingi wisatawan menyelam di lokasi selam Koila di Negeri Morella Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Ahad (27/3/2022). Pulau Ambon mempunyai daya tarik wisata bawah laut karena terdapat 40 titik selam dengan karakteristiknya yang beragam, dan kini mulai ramai dikunjungi wisatawan dari luar Maluku setelah pemerintah melonggarkan syarat aturan berpergian di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Bisnis wisata selam di Pulau Ambon, Provinsi Maluku, mulai ramai menerima pesanan dari wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Hal tersebut merupakan dampak positif dari kebijakan pemerintah Indonesia yang melonggarkan syarat untuk berpergian pada masa pandemi Covid-19.

"Sekarang sudah mulai ramai karena sudah ada keleluasaan proses keberangkatan di bandara. Kami mulai terima pesanan dari luar Ambon, seperti dari Jakarta dan dari luar negeri juga sudah ada," kata pengelola pusat selam Koila Dive Adventure di Negeri Morella, Kabupaten Maluku Tengah, Mukhlis, pada Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Pemerintah Indonesia mulai Maret ini berlakukan pelonggaran untuk perjalanan orang dalam negeri di masa pandemi, tidak lagi wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR dan antigen asalkan sudah lengkap vaksinasi Covid-19. Kemudian mulai pertengahan bulan Maret ini pemerintah mulai uji coba di Bali untuk pelaku perjalanan luar negeri tanpa perlu karantina lagi, dan apabila sukses akan diberlakukan secara nasional.

Mukhlis mengatakan, kebijakan itu akan sangat membantu sektor pariwisata khususnya di Maluku yang masih terdampak pandemi. "Tahun 2021 karena ada pandemi hanya divers lokal yang datang ke sini, sedangkan dari mancanegara bahkan dari Jakarta pun jarang sampai ke Ambon," ujarnya.

Provinsi Maluku selama ini memiliki daya tarik pariwisata dari keindahan pantai dan biota lautnya. Di Pulau Ambon, yang meliputi Kota Ambon dan sebagian Kabupaten Maluku Tengah, terdapat sekitar 40 titik penyelamatan (spot diving).

Semuanya punya karakteristik berbeda-beda, dan dianggap jadi "surga" bagi penyelam. Mukhlis mengatakan, wisata selam di Pulau Ambon selain indah juga biayanya lebih terjangkau daripada daerah lain di Indonesia. Sebabnya, lokasi pusat selam relatif mudah dijangkau seperti Koila Dive Center di Negeri Morella hanya berjarak sekira 45 kilometer dari pusat Kota Ambon dan bisa dijangkau dengan kendaraan bermotor.

"Harga sangat terjangkau kalau dibandingkan dengan dive center lainnya. Untuk di Pulau Ambon dive center sangat terjangkau karena dekat dengan kota, dengan mobil sudah sampai," ujarnya.

Ia mengatakan karakteristik pusat selam untuk penyelam pemula hingga profesional bisa didapatkan di Negeri Morella, Kabupaten Maluku Tengah. Pusat selam rata-rata sudah memiliki dive master profesional, dan terdapat fasilitas seperti sewa peralatan selam hingga toilet yang memadai.

"Keamanan untuk pemula sangat terjamin. Ada dive master yang profesional karena memiliki sertifikat resmi dari organisasi selam Indonesia," ujarnya.

Seorang wisatawan dari Surabaya, Geby Eveline, menyatakan sangat terkesan dengan pengalaman pertamanya menyelam di daerah Morella. Dari bibir pantai ikan-ikan sudah terlihat karena airnya sangat jernih, dan biota laut semakin banyak di dalam laut.

"Lautnya indah dan suasananya tenang, saya sangat menikmati healing di sini dari rutinitas kantor," kata wisatawan asal Surabaya setelah menjajal pusat selam Koila di Negeri Morella.

Menurut dia, potensi keindahan alam dan laut Maluku perlu dijaga dengan sungguh-sungguh agar wisata selam bisa berkelanjutan. "Mungkin dari kuantitas orang masuk harus diperhatikan, karena terlalu banyak orang nanti semakin bisa lama kotor dan keruh airnya. Jadi pengembangan wisata harus tetap pertahankan keindahan alam yang ada disini," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement