Senin 28 Mar 2022 17:58 WIB

Minyak Goreng Mahal, Rizal Ramli: Pemerintah Seharusnya Berempati

Kala bahan pokok naik, pemerintah tidak ada empatinya dengan kesusahan rakyat.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, saat diwawancara di Kota Tasikmalaya, Senin (28/3/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, saat diwawancara di Kota Tasikmalaya, Senin (28/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, menilai, pemerintah seharusnya berempati kepada masyarakat dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Namun, yang dilakukan pemerintah saat ini justru sebaliknya.

"Pemerintah tidak ada empatinya dengan kesusahan rakyat," kata dia saat berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Senin (28/3/2022).

Dia mencontohkan, salah satu bentuk tidak empatinya pemerintah kepada rakyat adalah munculnya pernyataan yang menyakiti hati rakyat. Harusnya, menurut dia, pemerintah dapat menjaga perasaan rakyat yang sedang kesulitan.

"Rakyat lagi susah makan, jangan disuruh diet dong. Itu mah elit yang disuruh diet," kata dia.

Rizal mengatakan, pemerintah itu punya kekuasaan untuk membuat stabil harga barang kebutuhan pokok, salah satunya minyak goreng yang harganya melonjak tinggi. Karena itu, menurut dia, dibandingkan mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hati rakyat, lebih baik pemerintah fokus mengatasi masalah itu dengan kebijakan yang menguntungkan rakyat.

"Pemerintah kan punya kekuasaan untuk stabilkan harga. Minyak goreng bisa distabilkan harganya kalau mau. Jadi pemerintah menunjukan empatinya sama rakyat, dengan membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement