Senin 28 Mar 2022 17:06 WIB

Unisa Yogyakarta Raih Penghargaan PRIA 2022

Keberhasilan humas ditentukan pada kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Prosesi pemberian penghargaan PRIA 2022 kepada Unisa Yogyakarta.
Foto: Dokumen.
Prosesi pemberian penghargaan PRIA 2022 kepada Unisa Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta meraih penghargaan dalam ajang Publik Relations Indonesia Awards (PRIA) 2022. Unisa Yogyakarta meraih silver winner pada sub kategori video profil dalam acara yang digelar di Semarang, belum lama ini.

Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta, Sinta Maharani mengatakan, prestasi yang diraih merupakan hasil kerja keras dari Unisa. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak juga dinilai turut membawa Unisa Yogyakarta meraih penghargaan tersebut.

"Alhamdulillah, Unisa Yogyakarta berhasil meraih penghargaan dalam PRIA 2022. Penghargaan ini didedikasikan kepada semua tim humas dan protokol, jajaran pimpinan universitas, dan seluruh civitas Unisa Yogyakarta," kata Sinta, Senin (28/3/2022).

Didapatkannya penghargaan di masa pandemi Covid-19 ini, kata Sinta, justru menjadi penyemangat. Diharapkan, melalui penghargaan tersebut dapat meningkatkan kinerja kehumasan di Unisa Yogyakarta.

"Ke depan diharapkan Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta dapat mengembangkan program yang kreatif dan terukur dalam memasyarakatkan program-program terbaik," ujarnya.  

Menurutnya, keberhasilan humas ke depannya akan ditentukan pada kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman. Termasuk kemampuan dalam memahami kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, kata Sinta, pihaknya akan terus beradaptasi dengan menghadirkan konten yang dinamis dan sesuai dengan karakter Unisa Yogyakarta. Dengan begitu, Unisa juga diharapkan lebih bermanfaat bagi masyarakat. "Dan juga memberikan kebaikan bagi publik secara lebih luas," jelasnya.  

Terkait dengan PRIA, merupakan ajang kompetisi kehumasan yang diselenggarakan oleh PR Indonesia. Sinta menyebut, kompetisi yang diadakan sejak 2016 tersebut menjadi barometer kinerja komunikasi bagi setiap institusi atau organisasi di Tanah Air.

"Pada tahun ini penyelenggara menerima sebanyak 789 entri dari korporasi, lembaga, kementerian, serta pemerintah daerah," tambah Sinta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement