Senin 28 Mar 2022 15:54 WIB

Vaksinasi di Tasikmalaya akan Jalan Terus Selama Ramadhan

Cakupan vaksinasi ketiga di Tasikmalaya masih rendah

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Anggota Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) memainkan sulap di depan anak saat vaksinasi COVID-19 Sinovac di SDN Argasari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (21/1/2022). Vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun bersama badut sulap itu untuk menarik minat mereka agar bersedia mengikuti vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Anggota Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) memainkan sulap di depan anak saat vaksinasi COVID-19 Sinovac di SDN Argasari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (21/1/2022). Vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun bersama badut sulap itu untuk menarik minat mereka agar bersedia mengikuti vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tetap akan melaksanakan vaksinasi saat bulan puasa. Pelaksanaan vaksinasi saat Ramadhan akan dilakukan seperti biasa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, salah satu sasaran vaksinasi saat Ramadhan adalah mereka yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua, untuk diberikan vaksinasi dosis ketiga (booster). Sebab, cakupan vaksinasi dosis ketiga di Kota Tasikmalaya masih terbilang rendah. 

Baca Juga

"Selama bulan puasa, kami juga akan tetap melaksanakan vaksinasi, termasuk untuk booster. Tak ada strategi khusus, seperti biasa saja," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/3/2022).

Ia menjelaskan, vaksinasi tak akan mempengahuri kondisi seseorang saat menjalani ibadah puasa. Asalkan, calon penerima vaksin dipastikan sehat. 

"Yang harus digarisbawahi, vaksin tidak akan mempengaruhi kondisi seseorang ketika sedang puasa. Inysaallah aman," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 28 Maret 2022, cakupan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 92,98 persen. Sementara cakupan vaksinasi dosis kedua telah mencapai 71,79 persen. Sedangkan, cakupan vaksinasi dosis ketiga baru mencapai 7,48 persen. 

Menurut Uus, cakupan vaksinasi booster masih rendah lantaran pelaksanaannya butuh waktu dari pelaksanaan vaksinasi dosis kedua. Alhasil, cakupan vaksinasi dosis ketiga masih relatif rendah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement