Senin 28 Mar 2022 06:35 WIB

Sepanjang 2021, Panin Bank Kantongi Laba Bersih Rp 1,82 Triliun

Penyaluran kredit Bank Panin turun 3,9 persen dibandingkan 2020.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Panin (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Bank Panin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Panin Tbk membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1,82 triliun pada 2021. Perusahaan berkode saham PNBN tersebut juga mencatatkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak sebesar Rp 7,67 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan 2020.

Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan perusahaan berupaya meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit bank dan kredit anak perusahaan.

Baca Juga

"Bank Panin membukukan biaya cadangan senilai Rp 5,25 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/3/2022).

Menurutnya secara keseluruhan kredit yang diberikan perusahaan turun 3,9 persen dibandingkan 2020, menjadi Rp 124,84 triliun. Namun, kredit segmen institutional banking naik 18,9 persen secara tahunan menjadi Rp 24,9 triliun dari Rp 21 triliun pada 2020.

Adapun kredit segmen institutional banking meliputi kredit yang diberikan kepada lembaga keuangan dan BUMN.

Sementara itu, kredit segmen korporasi dan komersial sedikit terhambat di tengah perlambatan ekonomi, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. “Dan penerapan prinsip kehati-hatian,” kata Herwidayatmo.

Dari sisi likuiditas, kata Herwidayatmo, perseroan berhasil menjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari peningkatan Giro dan Tabungan sebesar 7,2 persen yoy, menjadi total sebesar Rp60,5 triliun.

Dengan catatan tersebut, Rasio CASA perusahaan pun pada 2021 meningkat menjadi 45,12 persen dari 39,4 persen pada 2020. Posisi LDR mencapai 88,05 persen, dan NSFR mencapai 144 persen.

Dari sisi permodalan, perusahaan berupaya meningkatkan sebesar Rp 45,4 triliun, dengan CAR yang terjaga sebesar 29,86 persen, meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 29,58 persen.

Sepanjang 2021, perusahaa  juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti, serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali.

“Dengan upaya tersebut, NPL dapat dipertahankan di level yang aman,” kata Herwidayatmo.

Panin Bank berhasil menjaga rasio NPL net level 0,81 persen, sementara itu rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,54 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement