Ahad 27 Mar 2022 23:56 WIB

Hadapi Revolusi Digital, Wapres Dorong SDM Ditingkatkan

Wapres meminta SDM ditingkatkan sehingga Indonesia miliki daya saing tinggi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Maruf Amin. Wapres meminta SDM ditingkatkan sehingga Indonesia miliki daya saing tinggi
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. Wapres meminta SDM ditingkatkan sehingga Indonesia miliki daya saing tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di era globalisasi dan perkembangan iptek yang semakin cepat.

“Tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa di tengah globalisasi dan revolusi digital makin hari kian kompleks. Kita ingin menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global, bukan penonton, apalagi pengekor,” kata Ma’ruf Amin saat menghadiri Wisuda Sarjana Strata I Angkatan XXV Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-Ayyubi melalui konferensi video di Jakarta, dikutip dari siaran pers Setwapres pada Ahad (27/02).

Ia menekankan pentingnya menjadi pemuda-pemudi Islam Indonesia yang moderat, toleran, berdaya saing global dan maju, sekaligus menjadi role model bagi generasi muslim dunia.

“Hal tersebut membutuhkan keunggulan dalam berbagai kualifikasi, bukan hanya bidang akademis, melainkan juga praktiknya di lapangan. Kemampuan teoritis yang membangun pola pikir sistematis dan terstruktur, mesti didukung kemampuan praktis untuk meraih hasil yang konkret,” ujarnya.

Wapres yang juga sebagai Pembina Yayasan Al Jihad Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta menyampaikan beberapa pesan sebagai bekal wisudawan dalam menempuh masa depan untuk mewujudkan SDM unggul. Pertama, ia meminta agar para wisudawan memegang teguh nilai-nilai agama dan kebangsaan.

“Karena itulah jati diri kita sebagai muslim Indonesia. Bangsa kita berdiri di atas kemajemukan. Kita menerima pluralitas sebagai sebuah realitas dan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita syukuri,” kata Maruf.

Kedua, perlunya mengikuti perkembangan teknologi dan digitalisasi untuk dapat menguasai isu domestik dan isu global.

“Pahami kemajuan teknologi dan digitalisasi, beserta dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Jadikan kemajuan teknologi sebagai alat untuk memecahkan berbagai permasalahan masyarakat dan bangsa,” ujar dia.

Selain itu, Wapres mengingatkan, untuk menjadi pemimpin masa depan, harus melewati tempaan dan pembelajaran tak kenal lelah. Karena itu, ia meminta agar tak berhenti dalam menuntut ilmu. 

“Jangan berhenti menuntut ilmu, karena pada kenyataannya, itu adalah pekerjaan seumur hidup, tidak terhenti di bangku sekolah dan kuliah, carilah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat, itu kata Rasulullah SAW,” pesan Wapres.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah sangat memperhatikan pentingnya pembangunan SDM yang unggul dan berimtak (beriman dan bertakwa), serta berdaya saing global. Ia pun meminta para wisudawan yang hadir agar tidak hanya fokus pada kemajuan dunia, namun seimbang dengan urusan di akhirat, apalagi sebagai Sarjana Pendidikan Islam.

“Tugas Saudara sebagai sarjana pendidikan adalah mewujudkan pembangunan SDM ini dalam berbagai bidang, terutama di bidang iman dan takwa, serta akhlak mulia,” kata Maruf.

Maruf melanjutkan, pemerintah saat ini tengah berupaya memajukan ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari perekonomian nasional dan membutuhkan banyak ahli di bidang tersebut. Karena itu, ia meminta agar para wisudawan dapat berkontribusi di bidang ekonomi dan keuangan syariah, khususnya dalam mengembangkan fiqih berwawasan kontemporer di masa depan.

Terakhir, Wapres mengajak para wisudawan agar menjadi terbaik di bidang yang sesuai dengan minat dengan tetap menjaga akhlak mulia.

“Jadikan kesuksesan Saudara dalam kerja dan karir sebagai bentuk  ibadah kepada Allah SWT, sebab kita semua adalah memang disuruh dijadikan oleh Allah untuk beribadah, baik dalam ibadah yang mahdhah, ibadah salat, puasa, maupun juga dalam bidang kemasyarakatan dan ilmu pengetahuan, serta pengabdian kepada orang tua, masyarakat, dan negara,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta Eno Syafrudien berpesan agar para wisudawan menjadi sarjana wasathi (moderat) yang akan menyeimbangkan tiga kekuatan dalam diri manusia, antara lain kekuatan hawa, kekuatan akal, dan kekuatan hati dalam menyambut revolusi industri 5.0 yang menekankan pada keterampilan teknologi digital.

“Pada revolusi industri 5.0 ini kita harus memiliki keterampilan yaitu keterampilan dasar teknologi digital, dan pola pikir kreatif, karena prasyarat kompetisi abad 21 ini berfokus pada kemampuan problem solving jadi kita bukan akan menjadi masalah, tetapi kita akan menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri,” jelasnya.

Dalam acara ini, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement