Ahad 27 Mar 2022 16:13 WIB

Hadapi Era Industri 5.0, FK Unissula Usung Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Kualitas akhlak, moralitas, dan kompetensi menjadi fokus penyelenggaraan pendidikan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gedung Integrated Biomedical Laboratory Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Foto: dok. Humas Unissula
Gedung Integrated Biomedical Laboratory Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (FK Unissula) Semarang, Jawa Tengah, terus mempersiapkan pendidikan era 5.0 atau era peradaban umat manusia di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjawab tantangan pendidikan kedokteran di tengah kemajuan teknologi digital, tanpa harus menghilangkan jati diri manusia yang sesungguhnya.

Dekan FK Unissula, Dr Setyo Trisnadi mengungkapkan, menjawab tantangan era industri 5.0, kualitas akhlak, moralitas, dan kompetensi menjadi fokus penyelenggaraan pendidikan di FK Unissula.

Untuk itu, Unissula tidak hanya berkomitmen untuk tidak hanya berfokus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saja, namun juga berkomitmen untuk membangun akhlak dan karakter generasi khaira ummah.

“Mulai dari yayasan, universitas, hingga fakultas memiliki visi untuk membangun generasi khaira ummah, generasi terbaik yang kemudian menjadi rahmat bagi masyarakat,” ungkanya di Semarang, Ahad (27/3/2022).

Saat ini, jelas Trisnadi, FK Unissula memiliki tujuh program studi (prodi) unggulan yang meliputi Sarjana Pendidikan Dokter (S1) terkareditasi A BAN PT dan terakreditasi internasional, Profesi Dokter terakreditasi A dan terakreditasi internasional, Sarjana Farmasi terakreditasi B.

Selain itu juga Profesi Apoteker teraktreditasi Baik Sekali, Sarjana Kebidanan terkreditasi B, Magister Biomedik terakreditasi B, serta Profesi Bidan yang juga telah terakreditasi.

Guna mengakomodir perkembangan zaman yang begitu cepat dan kurikulum pendidikan kedokteran yang terus mengalami perubahan, FK Unissula menerapkan metode pembelajaran berbasis kompetensi dengan metode berdasarkan masalah atau Problem-Based Learning (PBL).

“Metode PBL ini memungkinkan mahasiswa mulai tahun pertama memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi diri,” lanjutnya.

Dalam metode PBL, ungkap Trisnadi, mahasiswa akan dibagi menjadi kelas-kelas kecil. Sehingga dengan metode itu mahasiswa dituntut untuk aktif dalam memperoleh pengetahuan.

Trisnadi juga mengungkapkan, selain menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang kompeten dan terampil dalam menjalankan profesinya, Kedokteran Unissula juga memiliki visi tafakkuh fiddin. Yakni selalu mempelajari ilmu agama dan mempraktikkannya untuk menjadi pribadi yang agamis.

"Sehingga selain mencetak lulusan yang mampu mempraktikkan ilmu dan keterampilannya sebagai profesional, juga bertakwa dan berakhlak mulia,” tambah dosen Ilmu Kedokteran Forensik ini.

Bukan hanya menerapkan metode pembelajaran yang adaptif, Kedokteran Unissula juga melengkapi SDM dan infrastruktur yang unggul. Yang pertama di 2024 Kedokteran Unissula bertekad mewujudkan 50 persen dosennya S3.

Kemudian yang kedua, juga terus menyiapkan infrastruktur Kedokteran Unissula dengan membangun gedung baru tujuh lantai yang terkoneksi dengan laboratorium dengan fasilitas pendukung IT terpusat.

Sebagai salah satu fakultas unggulan, Kedokteran Unissula juga memberikan peluang kepada mahasiswa untuk belajar tentang teknologi-teknologi terbaru di bidang ilmu kedokteran di luar negeri.

Tercatat saat ini Kedokteran Unissula telah bekerjas ama dengan berbagai kampus internasional. Antara lain Faculty of Medicine And Health Sciences Universiti Sains Islam Malaysia, Department of Plastic And Reconstructive Surgery Korea University/Korea University College of Medicine.

Kemudian, Faculty of Medicine Prince of Songkla University, Faculty of Medicine Gunma University Japan serta Bangladesh Journal of Medical Science. Selain menjalin kerja sama dengan universitas terkemuka dan telah terakreditasi internasional ASIC, pada 2026 Kedokteran Unissula menargetkan terakreditasi internasional ASEAN.

“Sehingga para alumni yang lulus dari institusi yang terakreditasi unggul, maka peluang kerja itu akan semakin luas,” tegasnya. Melalui upaya yang telah dilakukan FK Unissula, dalam tiga tahun terakhir rasio pendaftar dengan yang diterima adalah 8 : 1 dan juga semakin diminati para calon mahasiswa.

“Kedokteran Unissula sudah berusia 58 tahun sehingga sudah sangat berpengalaman dalam dunia pendidikan dan telah membuktikan kualitas unggul,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement