Sabtu 26 Mar 2022 17:10 WIB

Sudah Sebulan Invasi, Rusia Belum Kuasai Kota Besar Ukraina

Rusia hanya membombardir kota-kota dan memaksa warga Ukraina meninggalkan rumah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gedung apartemen yang terbakar di timur laut Mariupol, Ukraina selama invasi Rusia pada Sabtu, 19 Maret 2022. Sudah satu bulan lebih Rusia menginvasi negara tetangganya, Ukraina. Tapi masih belum berhasil menguasai kota-kota besar.
Foto: AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gedung apartemen yang terbakar di timur laut Mariupol, Ukraina selama invasi Rusia pada Sabtu, 19 Maret 2022. Sudah satu bulan lebih Rusia menginvasi negara tetangganya, Ukraina. Tapi masih belum berhasil menguasai kota-kota besar.

REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Sudah satu bulan lebih Rusia menginvasi negara tetangganya, Ukraina. Tapi masih belum berhasil menguasai kota-kota besar. Moskow hanya membombardir kota-kota, menghancurkan wilayah perkotaan dan memaksa 44 juta warga Ukraina meninggalkan rumah mereka.

Lebih dari 3,7 juta warga Ukraina mengungsi keluar negeri, setengahnya memilih Polandia di berbatasan sebelah barat. Di mana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan para prajurit dari Divisi Penerjung ke-82 Angkatan Darat AS yang memperkuat pertahanan timur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga

"Pasukan Rusia memotong jalur bantuan ratusan ribuan orang dan mengepung tempat-tempat seperti Mariupol, ini sesuatu yang seperti film sains fiksi," kata Biden, Jumat (25/3/2022) kemarin.

Rekaman video dari kota pelabuhan itu menunjukkan gedung-gedung hancur dan mobil terbakar. Warga kota yang pernah dihuni lebih dari 400 ribu jiwa itu kini harus berlindung di ruangan bawah tanah, dengan sedikit makanan dan air. Warga mengubur para korban di makam massal.

Pemerintah setempat mengutip saksi mata yang mengatakan sekitar 300 orang tewas dalam serangan udara Rusia pada gedung teater di Mariupol pada 16 Maret lalu. Dewan kota awalnya tidak mengungkapkan jumlah korban dan menegaskan hampir mustahil menentukan angka pastinya.

Rusia membantah membom gedung teater yang digunakan sebagai tempat berlindung itu. Moskow selalu membantah mengincar warga sipil. Garis bertempuran di luar Kiev masih mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu.

Dua barisan tentara Rusia tertahan darat daya dan timur ibukota. Laporan intelijen Inggris mengatakan serangan kontra-ofensif Ukraina memukul mundur pasukan Rusia di bagian timur Kiev.

"Serangan balik Ukraina, dan tertahannya jalur pasokan pasukan Rusian, membuat Ukraina dapat merebutk kembali kota-kota dan posisi pertahanan hingga 32 kilometer sebelah timur Kiev," kata laporan tersebut.

Walikota Boryspol Volodymyr Borysenko mengatakan sekitar 20 ribu warga sipil telah dievakuasi dari pinggir kota sebelah timur Ukrain itu. Mereka diminta segera pergi agar pasukan Ukraina dapat menggelar serangan balasan.

Di sisi luar Kiev lainnya di sebelah barat laut ibukota, pasukan Ukraina mencoba mengepung pasukan Rusia di Irpin, Bucha dan Hostomel. Kota-kota itu telah menjadi rerentuhkan karena gempuran Rusia.

Kota-kota seperti  Chernihiv, Kharkiv dan Sumy yang terletak di timur dan utara Kiev juga hancur oleh pengeboman. Gubernurnya mengatakan Chernihiv telah dikepung pasukan Rusia.

Britania mengatakan sesuai dengan permintaan pemerintah Ukraina. Mereka akan menyalurkan pasokan makanan senilai 2 juta poundsterling ke kota-kota yang dikepung Rusia.

Media Jepang melaporkan ribuan mil jauhnya dari Ukraina, Rusia menggelar latihan militer di kepulauan yang diklaim Tokyo. Latihan ini digelar beberapa hari setelah Moskow menangguhkan perundingan damai dengan Jepang karena sanksi-sanksi Negeri Sakura atas invasi ke Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement