Jumat 25 Mar 2022 22:10 WIB

PLN Bangun SUTT 70 kV di Pulau Buru

Pembangunan SUTT ini upaya percepatan transformasi kelistrikan di Maluku.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT PLN. PT PLN (Persero) membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) di dua kabupaten di Pulau Buru.
Foto: portal.pln.co.id
Logo PT PLN. PT PLN (Persero) membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) di dua kabupaten di Pulau Buru.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT PLN (Persero) membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) di dua kabupaten di Pulau Buru. Pembangunan SUTT ini sebagai upaya percepatan transformasi kelistrikan di Provinsi Maluku.

"Sejauh ini sebanyak 22 tower (menara-Red) telah dibangun dari rencana 234 tower SUTT dibangun di pulau Buru, dengan total investasi sebesar Rp 184 miliar, proyek tol listrik akan membuat sistem kelistrikan di Kabupaten Buru dan Buru Selatan semakin andal dan ekonomis," kata General Manajer PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua, Reisal Rimtahi Hasoloan, dalam keterangan pers di Ambon, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, jaringan SUTT yang membentang dari sisi utara ke selatan Pulau Buru dengan panjang jaringan transmisi 180,9 kilometer sirkuit (kms). "Proses konstruksi SUTT dari Kecamatan Namlea ke Namrole, telah mulai sejak tahun 2021, sejauh ini prosesnya mencapai 29 persen. Hingga minggu kedua Maret ini sudah ada 61 titik tower yang selesai dibangun fondasi ," kata Reisal.

Ia menjelaskan, sistem tenaga listrik umumnya terbangun dari tiga fungsi utama, pertama pembangkit, kedua transmisi yang berupa SUTT dan gardu induk (GI), dan ketiga distribusi. "Kami sementara upayakan percepatan pembangunan di Pulau Buru adalah fungsi pertama dan kedua. Di antaranya adalah PLTMG Namlea, SUTT Namrole-Namlea, GI Namlea dan GI Namrole," kata Reisal.

Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Namlea yang berkapasitas 10 megawatt (MW) saat ini progresnya 43 persen, sementara GI Namlea 30 megavolt ampere (MVA) dan GI Namrole 20 MVA masing-masing prosesnyamencapai 80 persen dan 24 persen. Saat ini, GI Namlea tengah melaksanakan uji grounding, dan akan dilanjutkan dengan tahap uji peralatan utama. Secara umum, gardu induk berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sehingga ideal untuk didistribusikan ke pelanggan.

Ia mengakui, transformasi kelistrikan di Pulau Buru sangat penting, karena ketika PLTMG Namlea beroperasi pihaknya tidak bisa mengandalkan jaringan tegangan rendah untuk mendistribusikan listrik hingga ke bagian selatan pulau lantaran akan mengalami susut secara signifikan. "Selain itu, dengan adanya SUTT ini resiko gangguan jaringan juga berkurang sehingga listrik tidak mudah padam," kata Reisal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement