Jumat 25 Mar 2022 20:05 WIB

RI-Slovakia Sepakati Peningkatan Kerja Sama Bidang Meteorologi

Hampir 95 persen bencana alam di Indonesia berkaitan dengan hidrometeorologi

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia dan Slovakia Hydrometeorological Institute (SHMU) menyepakati penguatan kerja sama di bidang meteorologi. Ini diperoleh melalui penandatanganan secara sirkuler Nota Kesepahaman (MoU) pada Kamis (24/03/2022).

KBRI Bratislava mendukung sepenuhnya melalui penyelenggaraan seremoni pertukaran dokumen di Bratislava yang dihadiri pihak-pihak terkait baik secara langsung maupun virtual.

“MoU ini merupakan batu loncatan bagi penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan Slowakia, khususnya dalam upaya kolaborasi bersama di bidang meteorologi di masa yang akan datang," ungkap Duta Besar RI untuk Republik Slowakia, Pribadi Sutiono.

Sementara itu, Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati berujar, hampir 95 persen bencana alam di Indonesia berkaitan dengan hidrometeorologi. Menurutnya upaya peningkatan kapasitas lembaga, termasuk SDM dan infrastruktur, penting untuk dilakukan terutama di masa yang sarat akan ketidakpastian akibat faktor perubahan iklim.

"MoU ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas BMKG RI dan SHMU dalam mengelola sistem informasi dan peringatan iklim dan meteorologi yang lebih andal dan akurat bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat kedua negara," ujarnya.

Hal senada digaungkan oleh Direktur Jenderal SHMU Martin Benko pada pidatonya. Dia mengatakan, sesuai tema yang diusung WMO 2022, sistem peringatan dini merupakan kunci sukses pada upaya mitigasi bencana alam.

"Untuk itu, setiap lembaga meteorologi harus terus berupaya meningkatkan kapasitas pelayanan untuk menjawab berbagai tantangan perubahan iklim, salah satunya melalui kerja sama ilmiah dengan lembaga meteorologi lain," tuturnya.

Kerja sama ini diharapkan menjadi payung hukum bagi kerja sama antar lembaga serta pelaku usaha di bidang meteorologi dari kedua negara. Dubes Pribadi juga mengundang para pelaku usaha kedua negara untuk memanfaatkan momentum ini bagi perluasan berbagai kerja sama di bidang meteorologi, khususnya dalam pembangunan infrastruktur kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement