Kamis 24 Mar 2022 19:24 WIB

PKT Jamin Stok Bahan Baku Pupuk Tahun Ini Aman

PKT menjajaki kerja sama dengan pemasok dari Peru, Mesir, hingga Yordania.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Rahmad Pribadi (kiri) didampingi Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta saat memberikan keterangan terkait kinerja tahun 2021 di Jakarta, Kamis (24/3/2022). Pada Tahun 2021 PKT berhasil mencatatkan laba setelah pajak senilai Rp 6,17 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah.
Foto: Prayogi/Republika.
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Rahmad Pribadi (kiri) didampingi Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta saat memberikan keterangan terkait kinerja tahun 2021 di Jakarta, Kamis (24/3/2022). Pada Tahun 2021 PKT berhasil mencatatkan laba setelah pajak senilai Rp 6,17 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau PKT Rahmad Pribadi mengatakan perang Rusia-Ukraina berdampak besar dalam pasokan bahan baku pupuk di seluruh dunia. Rahmad menyebut perang tersebut mengakibatkan memengaruhi sekitar 40 persen suplai fosfat dan kalium dari Rusia dan Belarusia.

"Kita melakukan beberapa langkah dengan membeli lebih awal (bahan baku) pada awal 2022 yang mana ketegangan mulai terjadi. Oleh karena itu, bahan bahan baku untuk 2022 sudah cukup aman," ujar Rahmad dalam konferensi pers bertajuk "Kinerja Pupuk Kaltim 2021" di Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga

Meski begitu, ucap Rahmad, PKT melakukan sejumlah langkah antisipasi apabila konflik ini terus berlanjut dengan menjajaki kerja sama dengan pemasok dari negara lain seperti Peru, Mesir, hingga Yordania. Rahmad menyampaikan kerja sama dengan pemasok lain amat diperlukan di tengah situasi ketidakpastian akibat perang Rusia dengan Ukraina.

"Karena ketidakpastian tinggi, semua mengamankan untuk kebutuhan dalam negeri. Kita khawatir negara lain menahan ekspor jika situasi ini terus berlanjut," ucap Rahmad.

Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengatakan, PKT tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha. Salah satu yang menjadi fokus perusahaan yaitu pengembangan komoditas bisnis baru dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular dan memanfaatkan emisi produksi, seperti pengembangan soda ash yang diolah dari bahan baku amonia dan CO2 yang dihasilkan dari proses produksi pupuk PKT. 

"Selain itu, dengan beralih kepada bahan baku energi terbarukan, PKT juga dapat menjamin keberlanjutan perusahaan, yang tentunya berorientasi pada penerapan prinsip ESG," ucap Hanggara.

Ke depannya dalam hal diversifikasi usaha dan ekspansi, ucap Hanggara, PKT juga akan terus mengembangkan bisnis di sektor hilir petrokimia berbasis gas alam. Melalui hilirisasi, komoditas tersebut akan memiliki nilai tambah yang semakin tinggi, seperti hilirisasi amonia yang dapat meningkatkan nilai tambah.

"PKT senantiasa berorientasi pada inovasi pengembangan produk, dengan menganalisa kebutuhan pasar dan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, serta tetap menekan konsumsi energi. PKT juga tengah berekspansi pada produk turunan gas lainnya, seperti produksi metanol," kata Hanggara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement