Kamis 24 Mar 2022 19:00 WIB

Uang Beredar Naik 12,5 Persen Capai Rp 7.672,4 Triliun pada Februari 2022

Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy).

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)
Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2022 tetap tumbuh positif. Posisi M2 pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp 7.672,4 triliun atau tumbuh 12,5 persen (yoy), tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2022 sebesar 12,8 persen (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan, perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,9 persen (yoy). Perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih.

Baca Juga

"Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen (yoy)," katanya dalam keterangan pers, Kamis (24/3/2022).

Sementara itu, ekspansi keuangan pemerintah yang tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 42,7 persen (yoy). Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Januari 2022 sebesar 48,1 persen (yoy).

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,4 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8 persen (yoy).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement