Kamis 24 Mar 2022 20:05 WIB

Karya Anak-Anak Ukraina yang Terperangkap Perang

Instagram @uakids.today memposting gambar yang dikirim anak-anak terperangkap perang

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Akun Instagram @uakids.today telah memposting puluhan gambar yang dikirim oleh anak-anak yang terperangkap dalam perang.
Foto: Reuters
Akun Instagram @uakids.today telah memposting puluhan gambar yang dikirim oleh anak-anak yang terperangkap dalam perang.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Satu gambar menunjukkan seorang tentara Ukraina melihat melalui teropong senapan, bunga-bunga merah menghiasi rambut hitam panjangnya. Gambar lain menunjukan seorang gadis bermain di ayunan di bawah matahari yang tersenyum dengan pengebom Rusia yang terbang di atas kepala.

Artem dan Anastasiia Bykovets melarikan diri dari ibukota Ukraina, Kiev, ketika pasukan Rusia menyerbu sebulan yang lalu. Dalam perjalanan 37 jam ke barat negara itu, mereka mendorong anak perempuannya yang berusia enam tahun untuk menggambar isi pikirannya. Tindakan ini memicu ide untuk melahirkan galeri daring untuk anak-anak yang terkena dampak perang.

Sejak saat itu, akun Instagram mereka @uakids.today telah mengumpulkan lebih dari seribu pengikut. Akun ini telah memposting puluhan gambar yang dikirim oleh anak-anak yang terperangkap dalam perang.

"Bagi mereka itu adalah keajaiban besar. Seperti Anda baru saja menggambar untuk ayah atau ibu Anda dan setelah lima menit Anda dapat membuka situs web dan gambar Anda ada di antara ratusan gambar lainnya dari anak-anak dari seluruh penjuru dunia," kata Artem.

Keluarga Bykovets bersembunyi di sebuah kamar hotel. Mereka didukung oleh aliran gambar yang dikirim dari Kiev, Odesa, Chernihiv, dan Lutsk.

Beberapa mengungkapkan pemandangan indah Ukraina pada masa damai, dengan gambar keluarga di ladang yang dikelilingi oleh bunga dan pepohonan. Yang lain menggambarkan konflik dengan pesawat dan tank dan garis krayon untuk peluru.

Setelah perang usai, Anastasiia dan Artem berencana mengadakan pameran langsung yang menampilkan lukisan-lukisan tersebut, sambil berharap seni dapat membantu. "Kami merasakan banyak emosi di dalam diri orang-orang kecil ini, dan mereka membutuhkan cara untuk menyalurkan emosi ini," kata Artem.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement