Kamis 24 Mar 2022 17:05 WIB

Menlu China Kunjungi Afghanistan

China dinilai turut memiliki kepentingan dalam krisis di Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan kunjungan ke Afghanistan
Foto: Chinese People's Association for Friendship w
Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan kunjungan ke Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan kunjungan ke Afghanistan, Kamis (24/3/2022). Kunjungan itu dilakukan sepekan sebelum Beijing menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara tetangga Afghanistan untuk membahas krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Afghanistan.

“Menteri Luar Negeri China tiba di Kabul untuk berbicara dengan para pemimpin Imarah Islam,” kata Ahmad Yasir, seorang pejabat tinggi pemerintahan Taliban lewat akun Twitter-nya, dikutip laman Al Arabiya. Imarah Islam adalah nama yang dipakai Taliban untuk menyebut pemerintahannya di Afghanistan.

Wang bertolak ke Kabul dari Islamabad, Pakistan. Dia berpartisipasi dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung selama dua hari di sana. China dinilai turut memiliki kepentingan dalam krisis di Afghanistan.

Negeri Tirai Bambu berbagi sepotong perbatasan, yakni sepanjang 76 kilometer, dengan Afghanistan. China telah lama khawatir negara tetangganya itu bisa menjadi titik pementasan bagi apa yang disebutnya kelompok separatis dari minoritas Muslim Uighur dari Provinsi Xinjiang.

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus tahun lalu, China berusaha mempertahankan hubungan dengan kelompok tersebut. Beijing pun menyalurkan bantuan kemanusiaan. Sebab sejak Taliban berkuasa, krisis kemanusiaan di Afghanistan justru memburuk.

Pada Desember tahun lalu, Taliban menyerukan para pengusaha, khususnya asal Cina, untuk berinvestasi di Afghanistan. “Kami berharap semua pengusaha, khususnya investor China, berinvestasi di Afghanistan dan Emirat Islam Afghanistan (pemerintahan Taliban) akan memastikan keamanan mereka,” kata wakil juru bicara pemerintahan Taliban Bilal Karimi, dilaporkan Khaama Press.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement