Kamis 24 Mar 2022 14:58 WIB

HIPMI Fasilitasi Pelaku UMKM ke Tempat Pengalengan Produk Makanan

Pelaku UMKM kerap mengeluhkan daya ketahanan produk UMKM yang belum bisa bertahan lam

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Pengurus BPP HIPMI Bidang Pemasaran dan Pelatihan UMKM, Charlie Angel (kanan) memfasilitasi pelaku UMKM untuk melihat langsung teknologi pengalengan makanan di Okwi Food Indonesia, di Cibinong, Bogor Jawa Barat.
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Pengurus BPP HIPMI Bidang Pemasaran dan Pelatihan UMKM, Charlie Angel (kanan) memfasilitasi pelaku UMKM untuk melihat langsung teknologi pengalengan makanan di Okwi Food Indonesia, di Cibinong, Bogor Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) memfasilitasi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk berkenalan dengan pabrik pengemasan teknologi pengalengan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Hal ini dilakukan lantaran para pelaku UMKM kerap mengeluhkan daya ketahanan produk UMKM yang belum bisa bertahan lama.

Pengurus BPP HIPMI Bidang Pemasaran dan Pelatihan UMKM, Charlie Angel, mengatakan produk UMKM tidak hanya sebatas pada permodalan dan pemasaran. Sehingga para pelaku UMKM pun diajak oleh HIPMI ke pabrik Okwi Food di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga

“Kami dari HIPMI siap membantu memfasilitasi dan memberi perantara bagi para UMKM se-Indonesia bekerjasama dengan Okwi Food, agar bagaimana kita bisa sama-sama berkembang dalam teknologi pengemasan,” kata Charlie, Kamis (24/3/2022).

Ia menjelaskan, dari pengalaman para pelaku UMKM, selain masalah permodalan, ada banyak yang terkendala pada pengemasan. Selama ini jangka waktu penyimpanan untuk sebuah produk UMKM paling singkat selama satu hingga dua pekan. Sedangkan paling lama berada di waktu satu hingga tiga bulan.

Oleh karena itu, HIPMI ingin bersama-sama memajukan UMKM agar memahami ketahanan produk. Sehingga bisa lebih baik dengan teknologi pengalengan ini. Tidak hanya sekadar membantu di permodalan dan pemasaran saja.

Charlie pun mengaku tertarik untuk mengajak para pelaku UMKM bersama-sama maju dan berkembang. Baik pada ranah pemasaran, permodalan, maupun pengemasan yang sedang dipelajari bersama-sama. “Mudah-mudahan produk UMKM Indonesia bisa lebih banyak yang go internasional dan diterima masyarakat seluruh dunia,” harapnya.

Dia juga menjelaskan, jika ada UMKM yang terkendala permodalan misalnya, sudah ada pemesanan 1.000 kaleng namun modalnya kurang, Charlie mengatakan HIPMI akan siap mensupport. "Dari HIPMI akan membantu, bisa juga dari branding, kemasan dan terkenal modal, sampaikan saja ke kami. Kami akan memantau teman-teman UMKM yang sudah berhasil kalau hingga ekspor," kata Charlie. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement