Kamis 24 Mar 2022 08:26 WIB

Siswa dan Guru Muhammadiyah di Sukaharjo Ikut Pelatihan Dokter Gigi

Pelatihan dokter gigi siwa dan guru Muhammadiyah kerja sama dengan UMS

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Pelatihan dokter gigi siwa dan guru Muhammadiyah kerja sama dengan UMS.
Foto: Dok Istimewa
Pelatihan dokter gigi siwa dan guru Muhammadiyah kerja sama dengan UMS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah siswa dan guru dari beberapa sekolah Muhammadiyah di Kartasura Sukoharjo mengikuti pelatihan dokter gigi kecil dan pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKG UMS).  

Pelatihan dokter gigi kecil dan pembina UKS dilaksanakan selama dua hari secara daring dan luring. Untuk pemberian materi dilaksanakan secara darin melalui telekonferensi video. Sedangkan untuk pelaksanaan simulasi dilakukan secara luring di FKG UMS.  

Baca Juga

Para siswa dan guru mendapatkan materi dalam pelatihan antara lain Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan peran dokter gigi kecil, fungsi dan struktur gigi, cara menjaga kesehatan gigi, penyakit gigi anak dan perawatannya serta penanganan kasus darurat gigi. 

Pelatihan ini diikuti oleh para siswa yang terpilih menjadi dokter gigi kecil dan guru pembina UKS dari enam Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah  di Kartasura, Sukoharjo di antaranya SDIT PK Muhammadiyah Al Kautsar, MIM PK Muhammadiyah Kartasura, MIM PK Muhammadiyah Wirogunan, MIM PK Muhammadiyah Kertonatan, MIM PK Gonilan, dan MIM PK Pucangan.  

Pelaksana pelatihan dokter gigi kecil dan pembina UKS dari FKG UMS, drg Juwita mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan kesehatan gigi, perawatannya hingga penanganan gigi bermasalah. 

"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dokter gigi kecil dan guru pembina UKS dalam rangka mencapai derajat kesehatan gigi yang lebih baik, serta meningkatkan keterampilan dokter gigi kecil dan guru pendamping dalam mendeteksi dini masalah kesehatan gigi dan menangani kasus darurat gigi di sekolah," kata drg Juwita melalui rilis yang diterima Republika,co.id pada Kamis (23/3/2022). 

Dia berharap setelah kegiatan pelatihan dokter gigi kecil tersebut  dapat diteruskan program dokter gigi kecil di masing-masing sekolah. Dokter gigi kecil dan guru pembina UKS dapat memberikan edukasi kepada siswa-siswa SD sehingga pengetahuan dan perilaku siswa-siswa SD menjadi lebih baik lagi. 

Dokter gigi kecil sendiri adalah peserta didik atau siswa sekolah yang memenuhi kreteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan usaha kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement