Kamis 24 Mar 2022 01:33 WIB

Pusat Kesejahteraan Sosial Busan Dikecam karena Eksploitasi Keluarga Jungkook BTS

Peta yang dikeluarkan Pusat Kesejahteraan Busan menulis lokasi rumah nenek Jungkook

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Personel BTS Jungkook. Sebuah pusat kesejahteraan sosial di Busan, Korea Selatan (Korsel) mendapat kecaman karena mengeksploitasi privasi keluarga anggota BTS Jungkook. (ilustrasi).
Foto: Soompi
Personel BTS Jungkook. Sebuah pusat kesejahteraan sosial di Busan, Korea Selatan (Korsel) mendapat kecaman karena mengeksploitasi privasi keluarga anggota BTS Jungkook. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebuah pusat kesejahteraan sosial di Busan, Korea Selatan (Korsel) mendapat kecaman karena mengeksploitasi privasi keluarga anggota BTS Jungkook. Seperti yang diketahui banyak orang, Jungkook berasal dari Busan, meskipun dia kemudian pindah ke Seoul untuk mengejar mimpinya.

Meskipun tidak diketahui di mana keluarganya tinggal saat ini, nenek dari penyanyi kelahiran 1 September 1997 itu dulu tinggal di sebuah desa di Yeonje-gu, Busan. Masalah muncul ketika peta desa tersebut didistribusikan oleh Pusat Kesejahteraan Sosial Gabungan Yeonje-gu Yeonsan.

Baca Juga

Peta tersebut menggambarkan berbagai fasilitas umum dan tempat wisata. Label pada peta menarik perhatian banyak orang karena tampaknya berbeda dari yang lain. “Rumah tempat nenek BTS Jungkook tinggal. (Sekarang kosong),” tulis salah satu bagian di peta itu dilansir Korea Boo, Rabu (23/3/2022).

Meskipun rumah itu sekarang kosong, bangunan itu diklasifikasikan dalam peta sebagai objek wisata dan fasilitas. Pusat kesejahteraan sosial membuat pernyataan kepada pers bahwa rumah itu saat ini tidak dihuni tetapi mereka belum menerima persetujuan dari warga lain di lingkungan itu. Mereka juga tidak meminta izin dari Jungkook BTS.

“Ketika kami membuat peta, kami tidak hanya berusaha membuatnya informatif tetapi juga memasukkan elemen menyenangkan di dalamnya dan karenanya kami akhirnya memasukkan informasi tentang penyanyi (Jungkook). Kami pikir itu akan memperkaya hal-hal untuk dilihat di desa,” klaim Pusat Kesejahteraan Sosial itu.

Tentu, tidak hanya penggemar yang marah, tetapi juga penduduk desa. Seorang penduduk desa yang sudah tua mengeluh bahwa orang asing telah datang untuk menanyakan alamat rumah itu. Menurut dia, memasukkan rumah keluarga penyanyi terkenal di peta telah menimbulkan masalah bagi penduduk desa.

Warganet mengkritik pusat kesejahteraan sosial karena kurangnya pandangan ke depan dan pertimbangan terhadap keputuasan itu. “Meningkatkan pariwisata? Omong kosong seperti itu,” tulis warganet.

“Apa yang mereka lakukan? Bukankah anggota keluarga BTS dianggap orang (warga) biasa? Mengapa mereka secara publik mendistribusikan informasi pribadi? Di mana formalitasnya? tanya warganet lain.

“Mereka bahkan tidak mendapat izin, apa yang mereka lakukan?” tanya yang lainnya.

Perusahaan hiburan HYBE belum berbicara tentang masalah ini. Tidak ada berita tentang penarikan atau perubahan peta yang dilaporkan sejauh ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement