Rabu 23 Mar 2022 20:49 WIB

Pulihkan Ekonomi dari Pandemi, Sukabumi Gulirkan Klinik UMKM

Harapannya setelah dibina secara rutin pelaku UMKM akan terus berkembang

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Pelaku UMKM yang dibina Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sukabumi mendapatkan sertifikat halal di Hotel Balcony, Rabu (23/3/2022)
Foto: riga nurul iman
Pelaku UMKM yang dibina Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sukabumi mendapatkan sertifikat halal di Hotel Balcony, Rabu (23/3/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Beragam cara dilakukan untuk memulihkan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Di Kota Sukabumi misalnya digulirkan Klinik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu permasalahan yang dihadapi pelaku usaha.

'' Setiap hari Rabu, ada sekitar 20 hingga 30 pelaku UMKM dilakukan pembinaan rutin,'' ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Ayi Jamiat di Hotel Balcony Sukabumi Rabu (23/3/2022). Hal ini disampaikan dalam pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM dari DAK Non Fisik.

Baca Juga

Dalam kegiatan tersebut kata Ayi, diberikan pendampingan baik perizinan usaha, laporan keuangan dan perpajakan serta masalah lainnya. Layanan ini disebut Klinik UMKM dalam mengatasi masalah yang dihadapi pelaku usaha.

Nantinya kata Ayi, Klinik UMKM akan diiajukan ke inovasi daerah yang diusulkan Riskumindag. Harapannya setelah dibina secara rutin pelaku UMKM akan terus berkembang dan meningkat kompetensinya.

Di sisi lain Ayi menerangkan pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM dari DAK Non Fisik kali ini digelar agar kapasitas pelaku UMKM meningkat. Sehingga bisa naik kelas dan produknya bersaing di pasaran.

Dalam pelatihan ini ungkap Ayi, ada sebanyak 30 peserta pelaku UMKM hasil kurasi yang layak dikembangkan karena keberlanjutannya. Nantinya setelah dibina, UMKM berinovasi melaksanakan usaha dan diskumindag melakukan pendampingan.

'' Pelatihan ini digelar dalam rangka meningkatkan profesionalitas pelaku UMKM,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Di mana kegiaran ini sebagai upaya pemerintah membantu UMKM meningkatkan kemampuan sehingga harus naik kelas.

Sehingga lanjut Fahmi, dalam dua tahun pemerintah memberikan bantuan DAK non fisik sifatnya pelatihan sejak 2020 lalu. Setiap pelatihan peserta UMKM nya berbeda sehingga harapannya bisa menyentuh semua pelaku usaha.

Menurut Fahmi, ada tiga hal yang seringkali disampaikan pelaku UMKM yakni permodalan, pemasaran, dan sumber daya manusia berkaitan dengan kemampuan yang harus ditingkatkan. '' Pelatihan ini sebagai upaya pemerintah membantu UMKM meningkatkan kemampuan sehingga umkm harus naik kelas dan batu loncaran untuk meningkatkan kulitas,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement