Rabu 23 Mar 2022 20:00 WIB

Cakupan Vaksin Booster di Pangandaran Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Pelaksanaan Vaksin booster belum maksimal lantaran belum menjadi fokus utama.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Siswa SD di Kabupaten Pangandaran menjalani vaksinasi Covid-19, Selasa (11/1/2022).
Foto: Dok. Humas Polres Ciamis.
Siswa SD di Kabupaten Pangandaran menjalani vaksinasi Covid-19, Selasa (11/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Cakupan vaksinasi dosis ketiga secara nasional (booster) secara nasional masih di bawah 10 persen, termasuk di Kabupaten Pangandaran. Di daerah yang kini telah kini menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 itu, cakupan booster baru mencapai 4,6 persen dari sasaran sebanyak 344.196 orang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pangandaran, Kusdiana, mengakui cakupan vaksinasi dosis ketiga masih rendah, jauh dibandingkan cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sebab, pelaksanaan booster belum menjadi fokus utama dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. "Kemarin konsentrasi kami memang mengejar dosis satu dan dua. Alhamdulillah sekarang sudah baik," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data per 22 Maret 2022, cakupan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Pangandaran telah mencapai 90,7 persen. Sementara cakupan vaksinasi dosis kedua telah mencapai 76,5 persen.

Menurut Kusdiana, pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga sebenarnya sudah bisa dilakukan di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Pangandaran. Namun, pelaksanaannya belum maksimal lantaran belum menjadi fokus utama. 

Untuk beberapa pekan ke depan, ia mengatakan, pihaknya masih akan fokus untuk mengejar target cakupan vaksinasi dosis kedua agar mencapai 90 persen. Sambil sekaligus pelaksanaan booster tetap dilakukan di puskesmas."Nanti setelah dosis satu dan dua selesai, baru booster kami fokuskan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement