Rabu 23 Mar 2022 17:16 WIB

IMF: Indonesia Mampu Jaga Stabilitas Ekonomi Saat Pandemi

Hal ini didukung kinerja makroekonomi serta respons kebijakan menyeluruh.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. IMF mengungkapkan Indonesia mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan di tengah pandemi Covid-19.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. IMF mengungkapkan Indonesia mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan Indonesia mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan di tengah pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh kinerja makroekonomi serta respons kebijakan secara menyeluruh.

Berdasarkan laporan IMF, respon kebijakan tersebut mencakup paket kebijakan yang tertuang dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN), kebijakan moneter yang akomodatif, dan upaya sektor keuangan untuk mendorong kredit.

Baca Juga

Berdasarkan keterangan resmi Bank Indonesia, catatan positif tersebut berdasarkan hasil asesmen IMF yang disampaikan dalam laporan Article IV Consultation 2021. Dewan Direktur IMF mengapresiasi dan catatan positif terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh Indonesia.

Pertama, komitmen otoritas mengembalikan batas atas defisit fiskal sebesar tiga persen pada 2023 secara gradual. Kedua, komitmen otoritas kebijakan moneter berada ahead of the curve dengan tetap memerhatikan tingkat inflasi. Ketiga, upaya otoritas mendorong pendalaman dan inklusi pasar keuangan, khususnya melalui digitalisasi.

Keempat, komitmen otoritas untuk melanjutkan reformasi struktural melalui reformasi sektor riil dan sektor keuangan untuk meningkatkan investasi, mendorong pertumbuhan, dan memitigasi dampak scarring dari pandemi. Kelima, komitmen otoritas untuk mengatasi dan memitigasi perubahan iklim.

IMF menilai kinerja ekonomi Indonesia akan menguat pada 2022-2023. Hal ini didorong peningkatan permintaan domestik dan dukungan kondisi komoditas global.

Meskipun demikian, IMF mencermati beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai. Terutama terkait dengan munculnya varian virus baru dan kemungkinan pengetatan kondisi keuangan global akibat normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan.

Lebih lanjut, IMF menyampaikan rekomendasi kebijakan yang sejalan dengan arah kebijakan Bank Indonesia, terutama terkait normalisasi kebijakan likuiditas, financial deepening dan digitalisasi.

Adapun proyeksi positif IMF sejalan dengan hasil asesmen Bank Indonesia yang memperkirakan momentum perbaikan ekonomi nasional akan berlanjut pada 2022. Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Adapun sinergi kebijakan dengan otoritas terkait terus dilakukan, khususnya dalam rangka akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi produktif, dan upaya mendorong peningkatan pembiayaan pada sektor-sektor prioritas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement