Rabu 23 Mar 2022 13:38 WIB

Muncul Wacana Diduetkan dengan Anies di Pilpres, Ini Respons AHY

AHY mengaku berkomunikasi dengan partai politik dan banyak tokoh.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Bupati Tanah Datar Eka Putra (kiri) saat menikmati susana Danau Singkarak di Puncak Aua Sarumpun, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (23/03/2022). AHY melakukan kemping bersama komunitas Overlanding Indonesia dalam rangka mempromosikan pariwisata Sumbar di sejumlah titik khususnya Danau Singkarak.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Bupati Tanah Datar Eka Putra (kiri) saat menikmati susana Danau Singkarak di Puncak Aua Sarumpun, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (23/03/2022). AHY melakukan kemping bersama komunitas Overlanding Indonesia dalam rangka mempromosikan pariwisata Sumbar di sejumlah titik khususnya Danau Singkarak.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMBATAN -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku telah mendengar wacana yang ingin menduetkannya bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Ri pada Pemilu 2024 mendatang. AHY mengatakan, wacana tersebut berasal dari kalangan yang menginginkan pasangan calon alternatif.

"Selama ini kan yang muncul adalah orang-orang yang sudah manggung di kancah politik nasional. Jadi perlu juga ditampilkan opsi-opsi pasangan calon alternatif," kata Agus di Puncak Aur Serumpun, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Rabu (23/3).

Baca Juga

Putra Sulung Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, itu menyebut sebagai Ketua Umum Partai Demokrat selalu menjalin dengan banyak tokoh dan partai politik mengenai kemungkinan menghadapi Pemilu 2024.

Menurut dia, sampai sekarang aturan mengajukan pasangan capres dan cawapres masih harus mengantongi 20 persen suara di DPR. Angka ini menurut AHY masih akan sulit bagi satu partai mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Partai-partai kata dia masih harus menjalin koalisi dengan partai lain.

 

"Tanpa dipublikasi di media, saya selalu berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan partai dan banyak tokoh. Tak ada yang tidak mungkin. Apalagi situasi politik Indonesia ini cair. Dulu koalisi nanti bisa saja bersaing, dulu bersaing nanti bisa saja berkoalisi," ujar AHY.

Namun, internal Partai Demokrat menurut AHY menginginkan partai penguasa RI periode 2004-2014 itu kembali dapat mengusung kader mereka di Pilpres 2024 nanti. AHY meminta semua mesin partai bekerja sama sejak dini agar raihan suara Partai Demokrat di Pileg nanti dapat lebih baik dibandingkan Pemilu 2019 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement