Rabu 23 Mar 2022 08:48 WIB

Penyebab Jatuh Pesawat Eastern Airlines Sulit Ditentukan

Tim penyelamat masih mencari korban dari jatuhnya pesawat di pegunungan Guangxi.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
 Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang dijalankan oleh CCTV China, polisi menutup puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat di Kabupaten Tengxian di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang China selatan, Selasa, 22 Maret 2022. Dompet bernoda lumpur. kartu bank. Kartu identitas resmi. Beberapa barang pribadi dari 132 nyawa yang diduga hilang dijajarkan oleh petugas penyelamat yang menjelajahi lereng gunung terpencil pada hari Selasa untuk mencari puing-puing pesawat China Eastern yang satu hari sebelumnya secara misterius jatuh dari langit dan meledak menjadi bola api besar.
Foto: CCTV melalui AP Video
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang dijalankan oleh CCTV China, polisi menutup puing-puing di lokasi kecelakaan pesawat di Kabupaten Tengxian di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang China selatan, Selasa, 22 Maret 2022. Dompet bernoda lumpur. kartu bank. Kartu identitas resmi. Beberapa barang pribadi dari 132 nyawa yang diduga hilang dijajarkan oleh petugas penyelamat yang menjelajahi lereng gunung terpencil pada hari Selasa untuk mencari puing-puing pesawat China Eastern yang satu hari sebelumnya secara misterius jatuh dari langit dan meledak menjadi bola api besar.

REPUBLIKA.CO.ID, WUZHOU -- Direktur keselamatan penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil China Zhu Tao mengatakan, kerusakan parah pada pesawat China Eastern Airlines akan sulit untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. Tim penyelamat masih mencari korban dari jatuhnya pesawat di pegunungan Guangxi, selatan China.

"Jet itu rusak parah selama kecelakaan itu, dan penyelidikan akan menghadapi tingkat kesulitan yang sangat tinggi," kata Zhu pada pengarahan pertama pemerintah tentang bencana yang membuat 132 orang di dalamnya menghilang, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

"Mengingat informasi yang tersedia saat ini, kami masih belum memiliki penilaian yang jelas tentang penyebab kecelakaan itu,” katanya.

Zhu menyatakan, pesawat tidak menanggapi panggilan berulang dari pengawas udara selama terjadi penurunan cepat. Penerbangan MU5735  menuju kota pelabuhan Guangzhou dari Kunming pada Senin (21/3/2022), pesawat itu jatuh dari ketinggian kurang dari satu jam sebelum waktu pendaratan.

Penyelamat menyisir lereng gunung berhutan lebat di China selatan, menggunakan sekop dan obor dalam mencari korban dan rekamanan penerbangan. Sekitar 600 tentara, petugas pemadam kebakaran, dan polisi berbaris di lokasi kecelakaan. Zhu menambahkan bahwa pencarian perekam atau black boxes dari Boeing 737-800 akan dilakukan secara grid-by-grid, mungkin sepanjang malam.

Pesawat komersial terakhir yang jatuh di China pada 2010. Sebuah jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh, menewaskan 44 dari 96 penumpang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement