Senin 21 Mar 2022 22:30 WIB

Banjir dan Longsor Landa Wilayah Selatan Sukabumi

Ada dua lokasi yang dilanda banjir dan tanah longsor di Sukabumi

Red: Nur Aini
Banjir, ilustrasi. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sejak pagi hingga menjelang malam pada Senin (21/3/2022), memicu banjir dan tanah longsor di wilayah selatan daerah itu.
Foto: istimewa
Banjir, ilustrasi. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sejak pagi hingga menjelang malam pada Senin (21/3/2022), memicu banjir dan tanah longsor di wilayah selatan daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sejak pagi hingga menjelang malam pada Senin (21/3/2022), memicu banjir dan tanah longsor di wilayah selatan daerah itu.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ada dua lokasi yang dilanda banjir dan tanah longsor, yakni Kecamatan Jampangtengah dan Pabuaran.

Baca Juga

"Bencana tanah longsor di Kecamatan Jampangtengah terjadi di Kampung Bojonglopang, RT 01/01, Kampung Jelebud, RT 05/02 dan Kampung Ciguha, RT 01/10 Desa Tanjungsari," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangtengah Dadi Supardi di Sukabumi, Senin (21/3/2022).

Dia menjelaskan akibat banjir tersebut pohon kelapa serta rambutan tumbang hingga menimpa jembatan, sehingga akses jalan tertutup. Namun, situasi tersebut saat ini sudah ditangani oleh petugas BPBD. Di lokasi berbeda terjadi tanah longsor, tepatnya di RT 02/07, Kampung Ciagung, Desa Jampangtengah, tetapi tidak membahayakan permukiman.

Hingga saat ini petugas gabungan dari berbagai unsur, seperti BPBD, TNI, Polri, relawan dan masyarakat masih berada di lokasi untuk menangani sisa lumpur yang terbawa banjir, sedangkan bangunan yang terdampak bencana itu masih dalam tahap pendataan. Di Kecamatan Pabuaran, tepatnya di Desa Cibadak bencana mengakibatkan ruas jalan Desa Cibadak-Batununggu tertutup genangan air, akan tetapi kondisinya sudah mulai surut dan sudah bisa kembali dilalui kendaraan.

"Banjir di Desa Cibadak ini tidak berdampak kepada permukiman hanya saja lahan pertanian juga ikut tergenang, saat ini kondisinya sudah surut dan kembali bisa dilalui kendaraan," kata P2BK Pabuaran Rida Agung Yogasmara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement