Selasa 22 Mar 2022 00:15 WIB

Universitas Esa Unggul Gelar Sentra Vaksinasi Booster

Langkah ini memberikan dampak yang besar untuk mencegah penyebaran Covid-19

Sebanyak 552 orang terdiri dari dosen, tendik, karyawan mahasiswa dan masyarakat umum mengikuti vaksinasi di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu lalu.
Foto: istimewa
Sebanyak 552 orang terdiri dari dosen, tendik, karyawan mahasiswa dan masyarakat umum mengikuti vaksinasi di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 552 orang terdiri dari dosen, tendik, karyawan mahasiswa dan masyarakat umum mengikuti vaksinasi di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu lalu. 

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr.Ir. Arief Kusuma Amongpraja, mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendorong percepatan vaksinasi di masyarakat. “Kita bekerja sama dengan Puskesmas kebon jeruk melibatkan tenaga kesehatan dari Fakultas Ilmu ilmu Kesehatan UEU dan Alhamdulillah, berjalan dengan baik. Mudah-mudahan target vaksinasi tersebut dapat tercapai." kata Arief Kusuma dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Ketua Tim Sentra Vaksinasi Universitas Esa Unggul, Prof.Dr. Aprilita Rina Yanti, mengatakan target dari vaksinasi ialah civitas akademika  dan warga sekitar di Universitas Esa Unggul. "Kami menargetkan Sivitas Akademika UEU dan masyarakat dapat divaksin seluruhnya, karena kita mengejar target dapat melakukan perkuliahan secara offline dan juga dapat memperkuat sistem kekebalan di masyarakat," katanya.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan tersebut menerangkan kegiatan vaksinasi menggunakan vaksinasi pfizer dan Astrazaneca. Semua peserta yang melakukan vaksinasi harus memiliki undangan atau tiket vaksinasi yang dapat diakses di aplikasi pedulilindungi. April berharap langkah ini memberikan dampak yang besar kepada masyarakat untuk mengurangi penyebaran Covid -19 di Indonesia. “Kami berharap vaksinasi ini memberikan kontribusi kepada pemerintah agar dapat menekan penyebaran covid di Indonesia, dan untuk dunia pendidikan kita dapat melakukan pembelajaran tatap muka kembali secara normal,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement