Senin 21 Mar 2022 22:53 WIB

7 Museum di Jakarta akan Direvitalisasi Bergaya Digital

Konsep revitalisasi mengusung gaya digital yang diterapkan pada Museum Sumpah Pemuda.

Suasana Museum Sumpah Pemuda, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/10). Pada peringatan Sumpah Pemuda ke 93 kali ini, Museum sumpah pemuda masih melakukan penutupan sementara layanan kunjungan untuk umum. Biasanya museum ini ramai dikunjungi warga pada peringatan sumpah pemuda 28 Oktober. Hari sumpah pemuda ke 93 kali ini mengambil tema Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Suasana Museum Sumpah Pemuda, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/10). Pada peringatan Sumpah Pemuda ke 93 kali ini, Museum sumpah pemuda masih melakukan penutupan sementara layanan kunjungan untuk umum. Biasanya museum ini ramai dikunjungi warga pada peringatan sumpah pemuda 28 Oktober. Hari sumpah pemuda ke 93 kali ini mengambil tema Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana merevitalisasi tujuh museum di Jakarta tahun ini. Revitalisasi ini agar mengadopsi gaya dan teknologi digital untuk menarik perhatian pengunjung, khususnya kaum milenial.

"Di sini ada tujuh museum. Kita akan buat museum ini menyenangkan, bukan hanya menyimpan barang bersejarah saja, tapi ada ilmu yang bisa didapatkan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek), Hilmar Farid, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Farid pun sempat menyebutkan beberapa museum yang akan direvitalisasi tahun ini yakni Museum Naskah Proklamasi dan Museum Nasional. Konsep revitalisasi pun mengusung gaya digital yang sudah diterapkan pada Museum Sumpah Pemuda.

Saat berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda Senin ini, dia menyoroti beberapa tampilan yang menarik. Salah penyajian detik-detik diskusi lahirnya Sumpah Pemuda melalui layar "imersif".

Di layar tersebut, pihak pengelola museum menampilkan reka adegan suasana kongres pemuda sebelum lahirnya Sumpah Pemuda. Pola penyajian secara digital itulah yang akan dikembangkan di seluruh museum agar penyampaian informasi tentang sejarah lebih interaktif.

"Anggarannya global ya, karena kita tidak menangani museum di sini saja, tapi di daerah juga menjadi perhatian kami," jelas dia.

Dengan revitalisasi tersebut, dirinya berharap anak muda lebih tertarik mengunjungi museum sehingga kaum milenial kaya akan pengetahuan sejarah bangsa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement