Senin 21 Mar 2022 21:39 WIB

Nelayan Aceh Antre Solar di Pelabuhan Lampulo

Pasokan solar di SPBN tersebut hanya 8 ton sementara kebutuhan mencapai 25 ton/hari..

Rep: Ampelsa/ Red: Yogi Ardhi

Nelayan memindahkan jeriken di kapal saat antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari. (FOTO : Antara/Ampelsa)

Sejumlah kapal nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari. (FOTO : Antara/Ampelsa)

Nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari. (FOTO : Antara/Ampelsa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement