Senin 21 Mar 2022 16:42 WIB

BKPM Sebut Peta Investasi RI Konsisten dengan Isu Lingkungan G20

Hal ini sesuai aran Presiden Joko Widodo mendorong hilirisasi industri.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo BKPM. BKPM menyebut, peta investasi Indonesia konsisten dengan isu lingkungan yang ingin dicapai pada Forum G20.
Foto: BKPM
Logo BKPM. BKPM menyebut, peta investasi Indonesia konsisten dengan isu lingkungan yang ingin dicapai pada Forum G20.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi/ Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Riyatno menyebut, peta investasi Indonesia konsisten dengan isu lingkungan yang ingin dicapai pada Forum G20.

"Peta peluang Investasi Indonesia sangat konsisten dengan Presidensi G20 Indonesia pada 2022, mengingat salah satu isu yang diangkat adalah investasi berkelanjutan," kata Riyatno pada Forum Merdeka Barat yang ditayangkan virtual, Senin (21/3/2022)

Baca Juga

Riyatno memaparkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yakni mendorong investasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah atau hilirisasi. Sebagai contoh, salah satu investasi yang memiliki nilai tambah adalah investasi berbasis hilirisasi, yakni nikel yang menjadi komponen baterai mobil listrik.

"Dan hal ini jelas berorientasi pada investasi yang berkelanjutan," ujar Riyatno.

Selanjutnya, sebagaimana diketahui bahwa pada Rabu (16/3/2022) Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meluncurkan peta potensi investasi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Terdapat 47 proyek yang dirilis yang terdiri atas 12 sektor proyek di pariwisata, 14 proyek sektor kawasan ekonomi, 15 proyek sektor industri manufaktur, dan 6 proyek sektor infrastruktur dengan jumlah nilai investasi Rp 155,2 triliun.

Adapaun ke-47 proyek investasi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung dalam pencapaian 17 Sustainable Development Goals (SDG's). "Setidaknya terdapat lima tujuan SDGG's yang sangat berkorelasi dengan pembangunan proyek investasi pada peta peluang investasi," ujar Riyatno.

Kelimanya antara lain, yaitu untuk mengatasi kemiskinan, menciptakan kehidupan yang sehat, sejahtera, menciptakan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement