Senin 21 Mar 2022 15:39 WIB

Kabupaten Bintan Terapkan PTM 100 Persen di Sejumlah Pulau

PTM 100 persen digelar lantaran jumlah siswa di pulau-pulau Bintan Sedikit

Red: Nur Aini
Suasana PTM 100 persen (ilustrasi). Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kuota pelajar sebanyak 100 persen di sejumlah pulau di daerah itu.
Foto: Rusdy Nurdiansyah/Republika
Suasana PTM 100 persen (ilustrasi). Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kuota pelajar sebanyak 100 persen di sejumlah pulau di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kuota pelajar sebanyak 100 persen di sejumlah pulau di daerah itu.

Kepala Dinas Pendidikan Bintan Tamsir, di Bintan, Senin (21/3/2022) mengatakan penerapan PTM untuk siswa SD-SMP di pulau-pulau dapat 100 persen lantaran jumlah siswa hanya sedikit, sedangkan ruang kelas cukup besar. Selain itu, sampai sekarang tidak ditemukan klaster sekolah selama PTM 100 persen dilaksanakan di pulau-pulau.

Baca Juga

PTM 100 persen antara lain diselenggarakan di Kecamatan Mantang, Bintan Pesisir dan Kecamatan Tambelan. "Selama ini berjalan efektif, belum ada laporan kasus baru COVID-19 di pulau-pulau," tuturnya.

Sementara PTM di pusat pemerintahan dan kecamatan di daratan Bintan masih dilaksanakan dengan kuota siswa 50 persen. Jam belajar juga hanya 50 persen untuk mencegah penularan Covid-19.

Baru-baru ini, kata dia ditemukan kasus Covid-19 di tiga sekolah sehingga pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut dihentikan sementara waktu. Namun saat ini, aktivitas di sekolah tersebut sudah berjalan normal.

"Ada dua SD dan satu SMP. Setelah muncul kasus Covid-19 di tiga sekolah itu, aktivitas pembelajaran dilakukan secara daring. Tetapi sekarang sudah berjalan normal kembali," ujarnya.

Tamsir mengemukakan siswa, orang tua siswa dan guru minta agar PTM 100 persen dilaksanakan kembali seperti sebelum pandemi. Aspirasi itu sudah disampaikan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Bintan. PTM dinilai jauh lebih efektif bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan pendidikan para siswa.

Selama ini, siswa dan guru menemukan banyak kendala dalam model pembelajaran daring seperti sinyal yang kurang baik, siswa tidak memiliki ponsel dan interaksi antara guru dan siswa kurang terbangun.

"Kalau tidak bisa 100 persen, minimal ditingkatkan menjadi 75 persen," katanya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Bintan kasus aktif di Bintan tinggal 218 orang, berkurang 44 orang dibanding kondisi sehari sebelumnya.

"Kasus aktif terus berkurang, kehidupan masyarakat Bintan pun kembali normal," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement