Senin 21 Mar 2022 14:27 WIB

BI Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Daerah 3T NTT

Ada lima pulau 3T di NTT yang menjadi sasaran dalam ekspedisi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Eva Aderia Simanjuntak (keenam kiri), Wakil Asisten Operasi Kasal Laksamana Pertama TNI Wasis Priyono (kelima kanan) dan Asisten II Setda NTT Ganef Wurgianto (keenam kanan) berpose bersama staf BI yang akan menjalankan operasi kas keliling di wilayah NTT untuk pulau terdepan, terluar dan terpencil (3T), di Lantamal VII Kupang, NTT, Senin (21/3/2022). Bank Indonesia menyiapkan uang baru senilai Rp3 miliar dalam kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di lima pulau 3T di wilayah NTT yang kegiatannya berlangsung sejak Senin (21/3) sampai Sabtu (26/3).
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Eva Aderia Simanjuntak (keenam kiri), Wakil Asisten Operasi Kasal Laksamana Pertama TNI Wasis Priyono (kelima kanan) dan Asisten II Setda NTT Ganef Wurgianto (keenam kanan) berpose bersama staf BI yang akan menjalankan operasi kas keliling di wilayah NTT untuk pulau terdepan, terluar dan terpencil (3T), di Lantamal VII Kupang, NTT, Senin (21/3/2022). Bank Indonesia menyiapkan uang baru senilai Rp3 miliar dalam kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di lima pulau 3T di wilayah NTT yang kegiatannya berlangsung sejak Senin (21/3) sampai Sabtu (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL kembali mengelar ekspedisi kas keliling ke pulau-pulau terluar, terdepan, dan terpencil (3T), yang kali ini dinamakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2022.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Eva Aderia Simanjuntak kepada wartawan di Kupang, NTT, Senin (21/3/2022), mengatakan, ada lima pulau 3T yang menjadi sasaran dalam ekspedisi yang dilakukan sejak Senin sampai dengan Sabtu (26/3/2022). "Sejumlah pulau 3T yang menjadi sasaran dari ekspedisi rupiah berdaulat 2022 ini adalah Pulau Salura di Sumba, Pulau Raijua di Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Sabu di kabupaten Sabu Raijua, Pulau Ndao dan Pulau Rote di Kabupaten Rote Ndao," kata Eva.

Baca Juga

Ia mengatakan kegiatan ekspedisi ini kembali dilakukan setelah selama kurang lebih dua tahun tidak berjalan karena memang pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia. BI merasa bahwa pelaksanaan ekspedisi kas keliling ke pulau-pulau 3T di NTT ini perlu dilakukan karena memang masyarakat di daerah-daerah 3T sangat merasakan sekali manfaat dari kegiatan itu.

Dalam hal pelaksanaan ekspedisi tersebut, ujar Eva, BI bekerja sama dengan TNI AL yang mana pada ekspedisi kali ini pihaknya menggunakan KRI Ajak dengan nomor lambung-653. Di samping itu, juga untuk membina para pegawai BI, yang kali ini melibatkan pegawai dari sembilan kantor perwakilan meliputi Papua, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Cirebon, Solo, Yogyakarta dan Jawa Timur.

"Jadi, ini tidak hanya melibatkan perwakilan dari NTT, tetapi juga delapan perwakilan lainnya," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Asisten Operasi Kasal Laksamana Pertama TNI Wasis Priyono kepada wartawan mengatakan bahwa kapal yang digunakan untuk ekspedisi itu adalah kapal jenis kapal cepat torpedo (KCP). "Di Indonesia, KRI seperti ini hanya dua saja dan kali ini dijajal oleh rekan-rekan dari BI," ujar dia.

Secara umum, ujar dia, TNI AL mendukung penuh upaya menggelorakan rupiah di daerah 3T. Sebab hal tersebut merupakan upaya untuk menjaga kedaulatan NKRI di daerah-daerah 3T.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement