Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M Helmi

Sejarah Indonesia, Peristiwa Sebelum dan Sesudah Merdeka

Sejarah | Sunday, 20 Mar 2022, 21:22 WIB
Sejarah Indonesia

Kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 silam memiliki sejarah panjang. Sejarah Indonesia telah ada berabad-abad silam sejak terjadinya penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain terhadap negara ini.

Akibat penjajahan yang menyakitkan tersebut, lalu membangkitkan semangat seluruh lapisan masyarakat untuk melawan penjajah. Masyarakat Indonesia kala itu berjuang mati-matian untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini agar lepas dari tangan penjajah.

Sebagai warga negara Indonesia, sudah selayaknya kita mengetahui tentang sejarah bangsa ini yang terbilang tidak singkat. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak artikel tentang rangkuman perjalanan sejarah Indonesia lengkap pada uraian di bawah ini.

Pada rangkuman di bawah ini sejarah Indonesia akan dijabarkan secara rinci berupa kumpulan peristiwa yang dibagi menjadi 2 periode yaitu sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia sebenarnya telah dimulai pada masa kerajaan. Sebelum dan sesudah nusantara disatukan oleh Sumpah Palapa-nya Gajah Mada, di wilayah Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang menjadi cikal bakal bangsa ini.

Pada jaman dahulu di wilayah Sumatera terdapat Kerajaan Sriwijaya yang pernah menjadi penguasa maritim dan dijadikan pusat pendidikan agama Budha dari seluruh dunia. Kerajaan besar ini juga menjadi pusat perdagangan dan berjaya dari abad ke 7 hingga 13.

Di antara abad ke 8 dan 10 berdiri dua dinasti besar yaitu Syailendra dan Sanjaya membuktikan adanya sejarah baru di pulau Jawa. Kedua dinasti ini membawa pengaruh besar penyebaran agama Hindu dan Budha di Indonesia.

Hadirnya kedua dinasti ini juga meninggalkan sebuah mahakarya besar berupa candi Borobudur dan Prambanan.

Runtuhnya kedua dinasti ini tak membuat eksistensi kerajaan di Pulau Jawa memudar karena muncul Majapahit di Jawa Timur pada tahun 1293.

Lalu pada tahun 1294, nusantara terbentuk berkat perjuangan Mahapatih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit bahkan disebut-sebut menyerupai perbatasan Indonesia saat ini, bahkan hingga ke sebagian area Malaysia.

Runtuhnya era Hindu-Budha ditandai dengan kedatangan pedagang-pedagang Timur Tengah yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Berlanjut ke sejarah Indonesia masa penjajahan yang dimulai dengan datangnya Marcopolo disusul bangsa Spanyol dan Portugis.

1. Kumpulan Peristiwa Sejarah Indonesia Sebelum Merdeka

combinesia" />
Peristiwa Sejarah Indonesia Sebelum Merdeka - via : combinesia

Sejarah Indonesia pada saat sebelum merdeka biasa disebut dengan masa penjajahan. Masa penjajahan ditandai dengan kedatangan Marcopolo di Pulau Sumatera. Marcopolo disebut-sebut sebagai penjelajah asal Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia.

Setelah kedatangan Marcopolo, banyak dari bangsa-bangsa barat yang bermunculan di Indonesia seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, hingga Jepang. Berikut ini adalah kumpulan peristiwa bangsa Indonesia pada masa sebelum merdeka.

#1. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah, menjadi incaran Portugis. Namun sebelum ke Indonesia, Portugis telah melakukan penjelajahan dalam rangka mencari rempah-rempah ke berbagai negara.

Perjalanan Portugis mencari rempah-rempah diawali dari kota Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Diaz bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun gagal.

Pada tahun 1511, Portugis pun sampai di Malaka di bawah pimpinan Alfonso dâ Albuquerque. Alfonso pun berhasil menguasai Malaka dan Myanmar.

Bangsa Portugis pun sampai di Maluku pada tahun 1512 dipimpin oleh Antonio de Abreu dan Fransisco Serao.

Selanjutnya, Portugis menjalin hubungan dagang rempah-rempah dengan orang Maluku.

Portugis sempat menaklukan kerajaan Samudera Pasai dan Ternate. Namun penjajahan Portugis ini hanya berjalan singkat karena berhasil diusir oleh kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

#2. Pendudukan Bangsa Spanyol di Sulawesi

Tahun 1522, Spanyol mulai melakukan kolonialisasi di Sulawesi utara. Puncaknya, pada tahun 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado, Sulawesi Utara.

Spanyol memperluas penjajahan hingga ke Minahasa karena tempat itu merupakan ladang menggiurkan sebagai penghasil beras.

Pada tahun 1617 rakyat Minahasa di Sulawesi Utara melakukan gerakan perlawanan. Rakyat Minahasa melakukan gerakan perlawanan dengan tujuan untuk mengusir penjajah Spanyol.

Setelah dilakukan perlawanan oleh rakyat Minahasa selama bertahun-tahun, akhirnya pada 1646 Spanyol berhasil diusir dari tanah Sulawesi. Namun, Spanyol terus mencoba membujuk kerajaan sekitar dengan tujuan untuk menjajah kembali tanah Minahasa.

Niat jahat Spanyol untuk menjajah kembali Sulawesi pun gagal. Selanjutnya, Spanyol mencoba meminta dukungan pada kerajaan Bolaang Mongondow, namun tetap saja gagal. Spanyol pun angkat kaki dari wilayah Indonesia pada tahun 1692.

#3. Kolonialisasi VOC

Pendirian VOC menjadi senjata awal Belanda untuk menguasai wilayah Indonesia. Ekspedisi kompeni ke Indonesia diawali dengan kedatangan pelaut Belanda bernama Cornelis de Houtman pada 1596 di Pelabuhan Banten.

Kedatangan Cornelis de Houtman pun diikuti ekspedisi-ekspedisi lain para pedagang Belanda. Maraknya pedagang Belanda yang datang ke Indonesia menimbulkan persaingan tidak sehat. Oleh karena itu dibentuklah VOC merupakan kepanjangan dari Vereenigde Oost Compagnie.

VOC dalam bahasa Indonesia berarti Perserikatan Maskapai Hindia Timur. VOC adalah gabungan dari beberapa perusahaan Belanda untuk mengatasi pedagang-pedagang Belanda di Indonesia.

Persatuan dagang ini bermarkas di Jayakarta yang pada waktu itu dijadikan sebagai pelabuhan penting di Pulau Jawa. Penempatan markas VOC di Jayakarta ini bertujuan untuk menguasai Jawa sebagai lalu lintas perdagangan dan ingin menyingkirkan Portugis di Malaka.

#4. Pemerintahan Sementara Perancis dan Inggris

Pada akhir abad ke-18, VOC dibubarkan karena Belanda kalah dalam Perang Eropa. Indonesia pun jatuh ke dalam kekuasaan Perancis namun masih di bawah pemerintahan Belanda atau biasa disebut dengan Belanda-Perancis.

Jatuhnya Indonesia ke tangan Perancis, membuat Inggris geram. Kemudian terjadi perebutan kekuasaan wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Belanda-Perancis dan Inggris. Perseteruan ini pun berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Amiens dan Kapitulasi Tuntang.

Pemerintahan Belanda-Perancis pun berakhir dengan kedatangan Inggris di bawah Lord Minto yang berhasil merebut Jawa. Kemudian Lord Minto yang bermarkas di India mengangkat Raffles menjadi Letnan Gubernur yang berkuasa di Jawa.

Kekuasaan bangsa Inggris di Indonesia dimulai pada tahun 1811. Raffles mengubah tatanan di Jawa berdasarkan sistem pemerintahan Inggris. Pendudukan bangsa Inggris di Indonesia pun berakhir pada tahun 1816.

#5. Penjajahan Belanda

Setelah perginya Inggris dari Indonesia pada tahun 1816, Belanda pun kembali menguasai negara ini. Kembalinya kekuasaan Belanda di Indonesia ini tercatat dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda tahun 1814.

Tahun 1830-an Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa yang membuat rakyat Indonesia sangat menderita.

Sistem ini memaksa penduduk Indonesia untuk menanam hasil kebun seperti kopi, teh, pala demi memenuhi kebutuhan ekspor kompeni.

Selain itu, penduduk Indonesia juga dipaksa melakukan kerja rodi. Salah satu proyek kerja rodi adalah pembangunan jalan dari Anyer hingga Panarukan. Jalan yang melintasi pesisir pantai utara Jawa dari ujung barat hingga timur ini dibuat untuk kepentingan Belanda semata.

Pemerintahan Belanda yang menyengsarakan rakyat Indonesia menimbulkan berbagai pemberontakan.

Pemberontakan besar yang pernah terjadi yaitu Perang Diponegoro, Perang Paderi, dan perang lainnya.

#6. Gerakan Nasionalisme

Gerakan nasionalisme muncul karena faktor internal dan eksternal. Sejumlah faktor internal yang melatar belakangi gerakan ini yaitu perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, dan perkembangan organisasi etnik kedaerahan.

Sedangkan faktor eksternal yang memprakarsai gerakan ini antara lain munculnya paham baru di dunia.

Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 dan perkembangan berbagai organisasi nasional di berbagai negara turut menjadi faktor pendorong terbentuknya gerakan ini.

Gerakan nasionalisme di Indonesia yang pertama adalah Serikat Dagang Islam, didirikan tahun 1905 dan disusul berdirinya Budi Utomo pada 1908. Organisasi-organisasi ini berisi para profesional muda dan pelajar yang sebagian menuntut ilmu di sekolah bentukan Belanda.

Berdirinya gerakan nasionalisme di Indonesia pun memancing Belanda untuk melakukan penindasan dengan cara memenjara para anggotanya.

#7. Propaganda Jepang

Pendudukan Jepang di Indonesia bermula karena kemenangannya mengalahkan Belanda pada tahun 1942. Indonesia dianggap sebagai jalur dagang yang strategis dan menggiurkan untuk pemasaran industri Jepang.

Jepang menguasai Indonesia dimulai dari Palembang pada 16 Februari 1942, lalu ke Jawa. Untuk melancarkan aksinya, Jepang menarik simpati penduduk Indonesia dengan propaganda Tiga A yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.

Jepang membentuk banyak organisasi sosial dan militer yang diisi rakyat Indonesia demi kepentingannya sendiri.

Jepang juga menerapkan sistem kerja paksa romusha yang dikenal lebih sadis daripada kerja rodinya Belanda.

Tak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia, Jepang juga mengeksploitasi sumber daya alam negeri ini besar-besaran. Penderitaan rakyat Indonesia oleh penjajahan Jepang berujung pada kelaparan dan penyakit busung lapar hingga kematian.

#8. Hengkangnya Jepang dari Indonesia

Kekejaman Jepang terhadap rakyat Indonesia membuat para tokoh memperjuangkan kemerdekaan. Para pejuang memanfaatkan organisasi-organisasi bentukan Jepang sebagai batu loncatan untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Sekutu berhasil mengalahkan Jepang dengan diluluhlantakkannya kota Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom.

Tak hanya itu, kekalahan Jepang atas Amerika ini juga menjadi kesempatan para pejuang Indonesia untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Jepang yang telah menyerah kepada Sekutu pun berjanji untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Pada tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat terbang menuju Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Dalam pertemuan itu, diketahui info bahwa proklamasi Indonesia bisa diumumkan pada tanggal 24 Agustus 1945.

Namun para pejuang menginginkan kemerdekaan secepatnya diproklamasikan dengan menolak kemerdekaan pemberian dari Jepang.

#9. Peristiwa Rengasdengklok

Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat yang disebut golongan tua kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945. Namun golongan muda yakni Sutan Sjahrir, Chaerul Saleh, Wikana, dan Darwis mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Golongan tua menolak usulan itu karena beranggapan bahwa kekuasaan Jepang belum sepenuhnya menghilang sehingga akan menyebabkan pertumpahan darah. Perbedaan pendapat antara dua golongan ini menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa ini terjadi pada 16 Agustus 1945 yang mana para golongan muda menculik Soekarno dan Moh. Hatta. Pada peristiwa ini Soekarno dan Moh.Hatta diculik lalu dibawa ke Rengasdengklok.

Penculikan ini bertujuan untuk membawa kedua tokoh ini ke tempat aman agar tidak terkena pengaruh Jepang. Kedua tokoh ini diamankan dari pengaruh Jepang agar kemerdekaan Indonesia bisa segera diproklamasikan.

#10. Perumusan Teks Proklamasi

Peristiwa Rengasdengklok bertujuan untuk memaksa Soekarno dan Moh.Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta.

Lalu, Soekarno dan Moh. Hatta dibawa ke rumah Laksamana Muda Maeda yang bersedia menjamin keselamatan kedua tokoh ini. Di rumah Laksamana Muda Maeda yang berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta ini pun naskah proklamasi dirumuskan.

Setelah teks disepakati peserta rapat, naskah proklamasi pun diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian naskah proklamasi ini ditandatangani oleh Soekarno dan Moh.Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Naskah proklamasi pun disepakati akan dibacakan di kediaman Soekarno tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Ketika para peserta rapat bersiap untuk pulang, Moh. Hatta berpesan agar memperbanyak teks untuk disebarkan ke rakyat dan seluruh dunia.

2. Kumpulan Peristiwa Sejarah Indonesia Sesudah Merdeka

Server gambar" />
Gambar bendera merah putih via Server gambar

Setelah berabad-abad dijajah oleh Portugis, Spanyol, Perancis, Inggris, Belanda, dan Jepang, Indonesia mulai menunjukan taringnya kepada seluruh dunia. Para tokoh pejuang berusaha memperjuangkan kemerdekaan Indonesia untuk membebaskan diri dari jajahan asing.

Bahkan setelah merdeka pun, Indonesia masih harus terus mempertahankan kemerdekaannya dari serangan asing.

Untuk mengetahui kumpulan peristiwa bangsa Indonesia pada masa sesudah merdeka, kamu bisa menyimak rangkuman di bawah ini:

#1. Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi, para pemuda dan rakyat Indonesia berkumpul di kediaman Soekarno. Sekitar pukul 10.00 WIB Soekarno didampingi Moh.Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan pembacaan teks proklamasi.

Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya.

Pada saat sang Saka Merah Putih dikibarkan, tanpa ada yang memberi aba-aba para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia ini berlangsung sekitar satu jam.

Meski sangat sederhana, namun upacara ini dilakukan dengan penuh kekhidmatan. Peristiwa ini membawa perubahan yang luar biasa pada kehidupan bangsa Indonesia. Indonesia menjadi negara yang merdeka.

#2. Peristiwa 10 November

Tentara Sekutu mendarat untuk pertama kali di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dibawah pimpinan Brigjen A.W.S Mallaby. Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang.

Namun pada tanggal 28 Oktober 1945, pos-pos Sekutu di seluruh kota Surabaya diserang oleh rakyat Surabaya.

Komandan Sekutu menghubungi Presiden Soekarno untuk menyelamatkan pasukan Inggris dari bahaya kehancuran. Tanggal 30 Oktober 1945 dicapai kesepakatan untuk menghentikan tembak-menembak.

Namun, sore harinya terjadi pertempuran di gedung Bank International dan menewaskan Brigjen Mallaby. Tanggal 9 November 1945, pimpinan Sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum yang tidak diindahkan warga Surabaya.

Lalu, pecahlah pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 yang menewaskan beribu â ribu pejuang. Untuk memeringati perjuangan rakyat Surabaya itu, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

#3. Bandung Lautan Api

Usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia untuk sepenuhnya lepas dari tangan penjajah memang tidak mudah. Ada satu kisah perjuangan rakyat Bandung yang dinamakan Bandung Lautan Api.

Peristiwa ini diawali dengan kedatangan NICA atau biasa disebut pemerintah sipil Hindia Belanda pada Oktober 1945. NICA datang dengan membonceng Sekutu masuk ke kota Bandung untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.

Tanggal 21 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama untuk mengosongkan Bandung Utara.

Minimnya persenjataan, para pejuang Bandung yang bentrok dengan penjajah tidak dapat menguasai Bandung Utara sehingga diduduki Sekutu.

Tanggal 23 Maret 1946 Sekutu berultimatum kedua untuk mengosongkan Bandung Selatan. Rakyat pun diungsikan ke luar kota Bandung. Lalu Bandung Selatan yang akan dikuasai Sekutu pun dibumihanguskan oleh pejuang Indonesia dan menyerang dengan taktik perang gerilya.

#4. Perjanjian Linggarjati

Inggris menyadari bahwa sengketa antara Indonesia dengan Belanda tidak mugkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris pun mempertemukan kedua belah pihak di meja perundingan pada 10 November 1946 di Linggarjati.

Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook.

Naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Perjanjian Linggarjati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit.

Isi Perjanjian Lingarjati antara lain:

- Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.

- Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.

-Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.

#5. Agresi Militer 1

Meskipun Perjanjian Linggarjati sudah diresmikan dan disepakati, Belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati dengan menyerang wilayah Republik Indonesia.

Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibat dari pencaplokan wilayah oleh Belanda ini, kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil.

Serangan militer yang dipicu oleh pelanggaran Perjanjian Linggarjati ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda 1.

Peristiwa ini membuat negara-negara lain geram. Tak hanya itu, Agresi Militer 1 ini juga menimbulkan protes dari negara-negara tetangga dan dunia internasional.

Wakil-wakil dari India dan Australia mengusulkan kepada PBB atau yang kita kenal sebagai Perserikatan Bangsa â bangsa agar mengadakan sidang. Sidang yang diusulkan ini bertujuan untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah Republik Indonesia.

#6. Agresi Militer 2

Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan lagi ke wilayah Republik Indonesia yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda 2. Ibukota Republik Indonesia yang waktu itu berpindah ke Yogyakarta pun diserang Belanda.

Belanda berhasil menguasai Lapangan Udara Maguwo. Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, Sutan Syahrir, dan Suryadarma pun ditangkap Belanda. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditawan dan diasingkan ke Pulau Bangka.

Sebelum tertangkap, Presiden Soekarno telah mengirim mandat lewat radio kepada Menteri Kemakmuran, Mr. Syaffiruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera. Tujuannya ialah untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ibukota Bukittinggi.

Agresi Militer 2 menimbulkan reaksi dari negara -negara Asia. Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada Desember 1949.

#7. Konferensi Meja Bundar

Akibat dari Agresi Militer 2, PBB berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam sebuah perundingan.

Melalui perundingan-perundingan ini delegasi Indonesia berjuang secara diplomasi agar kedaulatan negara ini segera diakui Belanda.

Salah satu perundingan yang paling berkesan dalam sejarah Indonesia adalah Konferensi Meja Bundar. Konferensi Meja Bundar digelar pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden Moh.Hatta, sedangkan Belanda mengirimkan delegasinya yang bernama Mr. Van Maarseveen. Hasil kesepakatan-kesepakatan yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundar antara lain:

Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan RIS pada akhir bulan Desember 1949RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia BelandaIrian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.8. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Belanda

Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar, akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Belanda kepada RIS. Upacara pengakuan kedaulatan ini digelar di dua tempat secara bersamaan yaitu di Den Haag dan Yogyakarta.

Upacara pengakuan kedaulatan yang diselenggarakan di Den Haag ini diwakili oleh Ratu Yuliana sebagai delegasi Belanda. Sedangkan pihak Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden Moh. Hatta.

Upacara pengakuan kedaulatan yang digelar di Yogyakarta diwakili oleh Mr. Lovink sebagai delegasi Belanda. Sedangkan pihak Indonesia mengirimkan wakilnya yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Dengan pengakuan kedaulatan ini berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat.

Sehari setelah pengakuan kedaulatan ini, ibukota Indonesia dipindahkan ke Jakarta. Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dikibarkan sang merah putih.

# 9. Peristiwa G30S/PKI

Sejarah Indonesia paling kelam terjadi saat peristiwa G30S/PKI yang terbilang sebagai bentuk kudeta pada tanggal 30 September 1965. Dalang dari peristiwa ini adalah DN Aidit seorang petinggi PKI yang ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi komunis.

Peristiwa ini diawali dengan penculikan 7 Jenderal yang dibunuh lalu dibuang di sebuah sumur di daerah Lubang Buaya. Ketujuh jenderal itu kini yang kita sebut sebagai Pahlawan Revolusi. Peristiwa ini berakhir dengan dieksekusinya DN Aidit pada 25 November 1965.

# 10. Peristiwa Mei 1998

Indonesia pernah dikuasai rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Namun, Soeharto dianggap tidak kompeten sebagai pemimpin Indonesia.

Lalu terjadi gerakan mahasiswa disebabkan oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Krisis ini ditandai dengan terjadinya inflasi besar-besaran, mata uang rupiah melemah, kriminalitas terhadap etnis Tionghoa, harga kebutuhan pokok melonjak dan lain sebagainya.

Demo ini berujung ricuh dan menewaskan 4 mahasiswa Universitas Trisakti yang ditembak oleh aparat keamanan.

Tragedi Trisakti ini membuat mahasiswa seluruh Indonesisa geram dan melakukan demo lagi.

Demo mahasiswa dari seluruh Indonesia ini pun berhasil menduduki gedung MPR untuk mendesak lengsernya Soeharto. Soeharto pun mengundurkan diri dari kursi Presiden dan masa orde baru berakhir lalu digantikan kabinet

Reformasi di bawah pimpinan B.J Habibie.Sejarah Indonesia tak lepas dari kumpulan peristiwa penting yang menjadi cikal bakal terbentuknya negara ini. Rakyat Indonesia telah memperjuangkan kedaulatan negara ini sejak masa kerajaan hingga penjajahan.

Setelah Indonesia merdeka pun, rakyat negara ini tak lepas dari konfrontasi negara asing yang ingin menjajah lagi. Dari rangkuman kumpulan peristiwa di atas, kita bisa mempelajari tentang terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image