Ahad 20 Mar 2022 14:26 WIB

Usai Kalahkan Cagliari, Ini Rekor Baru yang Diukir Milan

Milan mencetak gol di 15 pertandingan tandang Serie A musim ini.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
Pemain AC Milan Ismael Bennacer (kiri) mencetak gol tunggal ke gawang Cagliari. AC Milan menang 1-0 atas Cagliari pada pertandingan sepak bola Serie A Italia di Stadion Unipol Domus di Cagliari, Pulau Sardinia, Italia, 19 Maret 2022.
Foto: EPA-EFE/FABIO MURRU
Pemain AC Milan Ismael Bennacer (kiri) mencetak gol tunggal ke gawang Cagliari. AC Milan menang 1-0 atas Cagliari pada pertandingan sepak bola Serie A Italia di Stadion Unipol Domus di Cagliari, Pulau Sardinia, Italia, 19 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SARDINIA--AC Milan mencatatkan rekor 15 pertandingan tandang selalu mencetak gol berturut-turut di Serie A untuk pertama kalinya sejak 1967-1968.

Catatan tersebut didapat ketika Ismael Bennacer mencetak gol kemenangan Milan atas Cagliari dalam pertandingan Serie A, di Sardegna Arena, Ahad (20/3) dini hari WIB.

Bennacer melakukan tendangan voli dari tepi kotak penalti. Itu adalah gol yang spesial karena Rossoneri mencetak gol di 15 pertandingan tandang Serie A musim ini. Hanya sekali sebelumnya pernah mencapai itu yakni pada musim 1967/1968 dilansir dari Football Italia.

Pada waktu itu ada 16 tim yang ikut di kompetisi dan mereka memenangkan 15 pertandingan tandang. Momen saat itu spesial karena mereka juga memenangkan Scudetto.

Di sisi Cagliari kekalahan tersebut membuat mereka tidak mencatatkan clean sheet dalam 12 pertandingan kandang Serie A berturut-turut melawan Milan.

Pelatih Cagliari Walter Mazzari berpendapat timnya seharusnya mendapatkan penalti karena Mike Maignan tampak meninju Matteo Lovato ke bagian kepala.

Mazzari mengeklaim Cagliari pantas mendapatkan satu poin. Kekalahan ini membuat Cagliari meluncur kembali ke zona degradasi.

“Saya pikir kami seharusnya mendapat penalti ketika Maignan meninju bagian belakang kepala Lovato, Lovato lebih dulu menguasai bola, jadi itu penalti menurut pandangan saya.”

“Tidak ada yang mempertimbangkan fakta bahwa Lovato sedang menunduk sambil memegangi bagian belakang kepalanya,” ujarnya.

Karena itu, Mazzari mempertanyakan penggunaan VAR jika kejadian tersebut tak memberikan hukuman sebuah penalti kepada Milan. Mazzari bahkan menegeskan kejadian tersebut bisa dilihat langsung dengan mata.

“Kami tidak pantas kalah, karena kami memiliki peluang dengan Pavoletti, Joao Pedro, kami memiliki tujuh atau delapan pemain di area penalti lawan,” ujarnya.

Ia mengakui Cagliari tak memiliki banyak peluang di babak pertama karena mereka menutup semua ruang. Ia juga tak menampik Rossoneri mempunyai kualitas luar biasa. Kendati demikian Cagliari melakukan banyak usaha yang membuatnya pantas mendapatkan satu poin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement