Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eva Nurliana, S.Pd

Pembelajaran Multi Sensoris

Eduaksi | Saturday, 19 Mar 2022, 10:27 WIB
Dok.wikipedia

Dalam praktik belajar di kelas, setiap siswa dipengaruhi oleh gaya belajarnya sendiri.sesuai kecenderungan dan bakatnya. Apa lagi untuk siswa SMA yang umumnya sudah memiliki satu bakat umum yang melekat.

Maka sangat penting bagi seorang guru untuk memahami kecenderungan ini dan mengantisipasinya dalam pembelajaran kelas.

Yaitu memahami tenrang dasar modalitas belajar siswa. Modalitas ini terangkum dalam catatan psikologi belajar modern. Setidaknya dalam buku quantum learning yang mashur itu.

Tiga modalitas itu adalah:

Visual: murid dengan modalitas ini lebih mudah mencerna belajar lewat mediasi visual dan spasial. Lewat sajian gambar dan rancangan belajar yang visual. Lebih mudah dalam mencerna isi teks bacaan.

Audio: dengan modalitas ini, siswa lebih mudah menserap pelajaran lewat mediasi dengar dan sajian audio dalam ragam bentuk. Dia juga lebih fokus belajar dalam suasana yang tidak menngganggu indera dengarnya.

Kinestetik. Yaitu tipe pelajar yang menyukai aktivitas fisik dan praktik.dia selalu terinspirasi dengan gerakan dan kesan dari pengalaman langsung. Pengalaman yang dia indera lewat praktik, melibatkan anggota tubuh akan memudahkannya dalam mengingat pelajaran.

Di sinilah seni dan tantangan seorang guru dalam mengorkestrasi/merancang pembelajaran yang multi sensoris dan multimedia.

Sebagai tambahan. Dalam Alquran juga sering disebut tiga modalitas tadi. Terutama mata (visual) dan pendengaran (audio). Adapun kinestetik adalah wujud praktik dari setiap amalan yang diperintahkan Allah swt.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image