Sabtu 19 Mar 2022 07:05 WIB

Presiden Assad Pilih UEA Sebagai Kunjungan Perdana ke Negara Arab

Presiden Suriah Bashar Al-Assad kunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (18/3/2022)

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (18/3/2022). Ilustrasi.
Foto: Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (18/3/2022). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (18/3/2022). Kunjungan ini menjadi yang pertama ke negara Arab sejak perang Suriah dimulai pada 2011.

Perjalanan yang dilakukan Assad di luar Suriah sejak awal perang adalah mengunjungi Iran dan Rusia. Keduanya merupakan sekutu dekat karena dukungan militernya membantu Suriah membalikkan keadaan dalam melawan kelompok yang telah didukung oleh negara-negara Teluk yang bersekutu dengan Amerika Serikat.

Baca Juga

Dalam kunjungan kali ini, Assad bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Kantor berita negara UEA, WAM, melaporkan dalam kunjungan itu Mohammed menekankan bahwa Suriah adalah pilar fundamental keamanan Arab dan UEA ingin memperkuat kerja sama dengannya.

Menurut kepresidenan Suriah dalam sebuah pernyataan pada Jumat, Assad juga bertemu dengan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum. Sebuah video yang diposting oleh WAM menunjukkan Assad tersenyum saat dia berdiri di samping Sheikh Mohammed di depan bendera Suriah dan Emirat.

WAM mengatakan kedua pihak menekankan pemeliharaan integritas wilayah Suriah dan penarikan pasukan asing dari negara yang terfragmentasi. Rusia, Iran, Turki, dan AS semuanya memiliki kehadiran militer di wilayah tersebut.

Mereka juga membahas dukungan politik dan kemanusiaan untuk Suriah dan rakyatnya. Upaya itu dilakukan untuk mencapai solusi damai bagi semua tantangan yang dihadapinya.

Laporan WAM mengatakan Sheikh Mohammed menyatakan keinginannya agar kunjungan ini akan membuka jalan bagi kebaikan, perdamaian, dan stabilitas untuk menang di Suriah dan seluruh wilayah. Assad menjelaskan kepadanya tentang perkembangan terakhir di Suriah.

Pertemuan itu menandai posisi terbaru dalam serangkaian tawaran diplomatik yang menunjukkan pergeseran yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Beberapa negara Arab menghidupkan kembali hubungan dengan Assad. Tanda-tanda pemulihan hubungan antara Assad dan negara-negara Arab tumbuh tahun lalu, termasuk panggilan telepon dengan Raja Abdullah dari Yordania, sekutu AS lainnya.

Analis mengatakan pertimbangan politik dan ekonomi menjadi pertimbangan besar bagi negara-negara Arab yang mencari hubungan lebih dekat dengan Assad. Salah satunya menemukan cara melawan pengaruh Iran dan Turki.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement