Jumat 18 Mar 2022 18:44 WIB

Meski Mahal, Minyak Goreng Tetap Dicari

Warga terpaksa mengatur penggunaan minyak goreng untuk konsumsi rumah tangga.

Stok minyak goreng kosong di salah satu ritel wilayah Kota Malang, Kamis (3/2/2022). Kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, terhadap komoditas minyak goreng dilaporkan masih cukup tinggi usai pemerintah mencabut ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebelumnya ditetapkan Rp 14.000 per liter.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Stok minyak goreng kosong di salah satu ritel wilayah Kota Malang, Kamis (3/2/2022). Kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, terhadap komoditas minyak goreng dilaporkan masih cukup tinggi usai pemerintah mencabut ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebelumnya ditetapkan Rp 14.000 per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, terhadap komoditas minyak goreng dilaporkan masih cukup tinggi usai pemerintah mencabut ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebelumnya ditetapkan Rp 14.000 per liter. Kepala Toko Alfamidi Terusan Dieng, Dimas Handika di Kota Malang, Jawa Timur, mengatakan bahwa setelah pemerintah mencabut ketentuan HET dan meniadakan subsidi minyak goreng kemasan, permintaan komoditas tersebut dinilai masih cukup tinggi.

"Permintaan dan kebutuhan konsumen masih tinggi di toko kami. Para konsumen tetap membeli karena kebutuhan tinggi meski harga naik," kata Dimas, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Pada toko ritel modern tersebut per harinya dipasok kurang lebih sebanyak 5-7 karton minyak goreng. Pasokan ini, termasuk pada saat pemerintah menentukan kebijakan satu harga yang ditetapkan sebesar Rp 14.000 per liter.

Menurutnya, untuk saat ini pihaknya tetap mendapatkan pasokan minyak goreng dengan jumlah yang sama usai pemerintah mencabut ketentuan HET dan meniadakan subsidi untuk minyak goreng kemasan. "Untuk per hari, saat ini antara 5-7 karton, satu karton berisi enam kemasan, masing-masing dua liter. Minyak goreng itu langsung kami jual ke konsumen," katanya.

Pada toko ritel modern tersebut, lanjutnya, untuk dua liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 43.900 dan Rp 23.000 per liter. Pengiriman minyak goreng untuk toko ritel modern tersebut biasanya dilakukan pada pagi hari.

Untuk memenuhi permintaan konsumen akan komoditas minyak goreng tersebut, pihaknya selalu memberikan informasi kepada para konsumen melalui grup percakapan dalam sebuah aplikasi perpesanan. "Kami informasikan kepada para konsumen saat pasokan minyak goreng tersedia. Saat ini harga minyak goreng untuk dua liter sebesar Rp 43.900," ujarnya.

Sementara itu, asisten kepala Toko Rubelan Kota Malang, Febriana Widianti mengatakan hal senanda. Penjualan minyak goreng saat ini masih dalam kondisi normal meskipun pemerintah telah mencabut ketentuan HET dan subsidi untuk minyak goreng kemasan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement