Jumat 18 Mar 2022 18:38 WIB

Kebangkitan Sepak Bola Wanita Indonesia Mulai Dirintis

Nadal mengatakan, ada target khusus bagi asosiasi untuk sepak bola wanita.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum ASBWI, Nadalsyah (kiri) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membuka Piala Pertiwi tingkat nasional di Piala Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jumat (18/3/2022).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Ketua Umum ASBWI, Nadalsyah (kiri) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membuka Piala Pertiwi tingkat nasional di Piala Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jumat (18/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Piala Pertiwi tingkat nasional telah resmi digelar. Sebanyak 18 tim sepak bola wanita berpartisipasi untuk meraih yang terbaik. 

Turnamen ini telah mati suri selama tiga tahun lamanya. Untuk itu Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), Nadalsyah menjanjikan Piala Pertiwi menjadi kebangkitan sepak bola wanita. 

Baca Juga

"Kami akan terus melakukan turnamen-turnamen yang berkelanjutan sehingga sepak bola wanita ini bisa menghasilkan bibit-bibit pemain yang baik untuk kita setorkan kepada tim nasional wanita," kata Nadalsyah di Lapangan Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/3/2022). 

Nadal mengatakan, ada target khusus bagi asosiasi untuk sepak bola wanita. Dimana kompetisi dan turnamen akan terus dilaksanakan untuk memperbaiki kualitas sepak bola wanita. 

Apalagi timnas wanita akan mengikuti AFF Women Championship dan Sea Games. Sehingga butuh pertandingan yang berkelanjutan agar kekuatan timnas bisa menjadi lebih baik. 

"Insya Allah Indonesia sebagai tuan rumah AFF. Jaid kami mempersiapkan diri dari sekarang untuk bisa masih final di Piala AFF nanti. Jadi ini ada seleksi untuk mencari pemain terbaik timnas," kata Nadal. 

Sementara itu Head of Sepak Bola Wanita PSSI, Papat Yunisal mengakui sepak bola wanita turut terdampak pandemi Covid-19. Sehingga adanya gelaran sepak bola wanita ini, dari mulai tingkat regional hingga nasional bisa membangun pemain untuk bermain di ajang internasional. 

"Kami selalu memantau pemain di daerah melalui program yang dikelola nasional, jadi pemain sudah siap. Karena sejak di regionalnya sudah siap bertanding karena adanya kompetisi regional di daerahnya," kata Papat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement