Jumat 18 Mar 2022 15:00 WIB

Wika Bukukan Pendapatan Rp 17,81 Triliun Sepanjang 2021

Kontribusi terbesar dari pendapatan didapat dari segmen infrastruktur dan gedung.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) ditampilkan di luar lokasi konstruksi di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.
Foto: AP/Dita Alangkara
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) ditampilkan di luar lokasi konstruksi di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero), Tbk (Wika) membukukan pendapatan sebesar Rp 17,81 triliun sepanjang 2021. Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,7 persen dibandingkan dengan tahun 2020.

Kontribusi terbesar dari pendapatan didapat dari segmen infrastruktur dan gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh segmen energy & industrial plant, industri, realty & property dan investasi.

Baca Juga

Direktur Utama Wika, Agung Budi Waskito menyampaikan peningkatan yang terjadi menunjukkan sebuah indikator positif dalam upaya pemulihan kinerja Wika sepanjang 2021. Menurutnya, peningkatan pendapatan terjadi setelah aktivitas operasi yang secara perlahan mulai pulih. 

"Pada tahun 2021, Wika bahkan mampu menyelesaikan berbagai proyek-proyek strategis nasional di sektor bendungan, jalan tol, dan EPCC. Capaian-capaian tersebut yang kemudian mendukung Wika untuk menorehkan hasil usaha positif dengan raihan laba sebesar Rp 214,42 miliar," ungkap Agung, Jumat (18/3/2022).

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pada 2021 Perseroan juga mencatatkan penurunan beban bunga sebesar 5,26 persen menjadi Rp 1,16 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,22 triliun. Penurunan beban bunga ini merupakan hasil upaya Wika melakukan debt reprofiling dari pinjaman jangka pendek dengan bunga yang lebih tinggi menjadi obligasi dan sukuk bertenor panjang dengan kupon yang lebih rendah.

Di sisi lain, Wika mencatatkan penuruna  laba bersih sepanjang 2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2021, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 117,66 miliar atau turun 36,65 persen dibandingkan dengan Rp 185,76 miliar pada 2020.

Meski demikian, Wika optimistis akan semakin produktif pada tahun ini seiring dengan pemulihan sektor konstruksi. Hal ini ditunjukkan oleh capaian kontrak baru sampai dengan akhir Februari 2022 sebesar Rp 6,1 triliun, atau 14 persen dari target 2022 Perseroan sebesar Rp 42,6 triliun.

Deretan kontrak baru yang telah diraih oleh Wika diantaranya, Akses Makassar New Port, Jalan Tol Pondok Aren – Serpong, Jalan Tol Semarang – Demak 1B, Pekerjaan Sipil Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan Donggala. 

Peluang juga datang dari perhelatan G20, dimana  Indonesia ditunjuk sebagai presidensi pada Oktober-Oovember tahhun ini. Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20.

Menurut Agung, WIKA juga tengah mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) yang dimulai dari infrastruktur-infrastruktur dasar.  "Dengan integrasi kuat antara jasa konstruksi dengan industri, WIKA punya nilai lebih dan siap untuk membangun infrastruktur dasar yang berkualitas di Ibu Kota Negara Baru," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement