Jumat 18 Mar 2022 14:42 WIB

Piala Pertiwi, Kompetisi Tim Sepak Bola Wanita Nusantara Resmi Digelar

Iwan pun berpesan pada atlet untuk tidak menyerah dan bermain dengan baik.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum ASBWI, Nadalsyah (kiri) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membuka Piala Pertiwi tingkat nasional di Piala Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jumat (18/3/2022).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Ketua Umum ASBWI, Nadalsyah (kiri) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membuka Piala Pertiwi tingkat nasional di Piala Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jumat (18/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Piala Pertiwi 2021 tingkat nasional resmi digelar di tiga venue di Jawa Barat pada 18-28 Maret 2022. Sebanyak 18 tim dari 18 provinsi beradu untuk menjadi tim sepak bola wanita yang terbaik. 

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Ketua Umum ASBWI (Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia), Nadalsyah membuka Piala Pertiwi dengan membuka laga Bangka Belitung vs Kalimantan Tengah di Lapangan Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/3/2022). Iwan mengakui turnamen ini menjadi titik balik sepak bola wanita.

Baca Juga

"Sudah lama tidak ada gelaran Piala Pertiwi, terakhir sebelum pandemi Covid-19. Terima kasih pada ASBWI yang telah memprakarsai turnamen ini," kata Iwan, sapaan Mochamad Iriawan. 

Iwan meminta pada tim pencari bakat dan staf pelatih timnas wanita untuk melihat talenta dari para pemain. Semoga, kata dia, dari 18 provinsi ada talenta-talenta baru. 

"Ini pentingnya bergulir Piala Pertiwi, sekarang baru 18 provinsi, semoga tahun depan seluruh provinsi bisa berpartisipasi," kata Iwan. 

Iwan pun berpesan pada atlet untuk tidak menyerah dan bermain dengan baik. Menurutnya, ketimpangan dalam kualitas memang akan terlihat karena kemampuan setiap provinsi berbeda. 

Sebut saja Papua yang berhasil menaklukan tim Jawa Barat dengan skor 7-0. Kemudian tim Bangka Belitung yang diisi mayoritas pemain timnas wanita bisa menaklukan tim Kalimantan Tengah dengan skor 5-0.

"Atlet supaya mengasah mental, fisik dan kemampuan yang ada. Kita lihat tadi tim berbeda (kualitas), seperti di Bangka Belitung banyak timnas tapi Kalimantan Tengah juga bagus. Pengalaman buat tim bertemu tim kuat dan pelatih tentu bisa kasih pembenahan," kata Iwan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement