Kamis 17 Mar 2022 21:04 WIB

Genangan Banjir di Kabupaten Grobogan Mulai Surut

Saat ini air sudah mulai surut sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.

Warga melintas di jalan yang tergenang air di Desa Cingrong, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warga melintas di jalan yang tergenang air di Desa Cingrong, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mencatat genangan banjir yang mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir, saat ini mulai surut sehingga aktivitas masyarakat kembali normal. "Genangan banjir surut mulai terlihat sejak hari kedua, yakni Rabu (16/3/2022) dan hari ini Kamis (17/3/2022) genangan banjir sudah surut sehingga tidak ada lagi rumah yang tergenang air," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih di Grobogan, Kamis. 

Warga yang sebelumnya mengungsi akibat banjir sejak Selasa (15/3), pukul 07.00 WIB, kata dia, kembali ke rumah masing-masing karena tidak lagi tergenang, termasuk akses jalan juga bisa dilalui karena banjirsudah surut. Dari ribuan rumah terdampak yang tersebar di delapan desa itu, terdapat satu rumah rusak ringan karena terkena ombak air di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi. 

Baca Juga

Fasilitas pendidikan yang masih tergenang, yakni SD Negeri 4 Cingkrong dengan ketinggian 20 sentimeter. BPBD Grobogan mencatat ribuan rumah tergenang sebelumnya tersebar di delapan desa di empat kecamatan, di antaranya Penawangan, Purwodadi, Karangrayung, dan Toroh dengan jumlah desa bervariasi.

Banjir di Kecamatan Penawawangan tersebar di Desa Pengkol, Karangpahing, dan Winong sebanyak 159 rumah terdampak, sedangkan Kecamatan Purwodadi tersebar di Desa Candisari dan Cingkrong dengan jumlah rumah terdampak hingga 1.770 rumah serta lima sekolah dan satu pondok pesantren. Di Kecamatan Karangrayung tersebar di Desa Nampu dan Karangsono sebanyak 25 rumah, di Kecamatan Toroh tersebar di Desa Katong dengan ketinggian genangan bervariasi antara 10 hingga 70 sentimeter.

BPBD setempat saat banjir juga melakukan evakuasi warga dan hewan ternak ke tempat lebih aman, kemudian mendirikan dapur umum di Desa Cingkrong serta distribusi nasi bungkus ke sejumlah desa maupun tempat pengungsian. Sedangkan saat banjir surut juga melakukan pembersihan fasilitas umum seperti sekolah maupun akses jalan dari lumpur yang terbawa banjir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement