Menkes Malaysia Imbau Lansia Segera Ambil Booster Jelang Ramadhan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 17 Mar 2022 17:46 WIB

Petugas dari Departemen Relawan Malaysia mengatur antrian warga untuk mendapatkan vaksinasi booster yang baru dibuka secara massal di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (15/1/2022). Vaksinasi dengan jenis vaksin AstraZeneca tersebut akan dilaksanakan 15 Januari hingga 15 Maret 2022 dengan target 9.000 dosis setiap hari. Menkes Malaysia Imbau Lansia Segera Ambil Booster Jelang Ramadhan Foto: Antara/Agus Setiawan Petugas dari Departemen Relawan Malaysia mengatur antrian warga untuk mendapatkan vaksinasi booster yang baru dibuka secara massal di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (15/1/2022). Vaksinasi dengan jenis vaksin AstraZeneca tersebut akan dilaksanakan 15 Januari hingga 15 Maret 2022 dengan target 9.000 dosis setiap hari. Menkes Malaysia Imbau Lansia Segera Ambil Booster Jelang Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin menyarankan agar warga lanjut usia (lansia) untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan mendapatkan suntikan booster untuk perlindungan diri yang lebih baik, terutama dengan datangnya bulan Ramadhan.

Dalam cicitannya di Twitter, Kamis (17/3/2022), Khairy mengatakan mengambil vaksin Covid-19 itu penting karena selama bulan puasa, banyak warga lansia yang diperkirakan akan melakukan sholat Tarawih di masjid.

Baca Juga

"Pesan ini juga sangat penting menjelang Ramadhan. Mungkin orang tua kita tidak ke mana-mana sekarang. Tetapi ketika Ramadhan tiba, mereka akan pergi untuk sholat Tarawih berjamaah. Ada baiknya untuk 'mengisi ulang' perlindungan mereka dengan booster. Kita usahakan dan selebihnya kita serahkan kepada Allah," kata Khairy dalam cuitannya di Twitter, dilansir di Bernama, Kamis (17/3/2022).

Khairy juga mengatakan 105 kematian akibat Covid-19 dilaporkan pada Rabu (16/3/2022). Menurutnya, warga lansia yang belum divaksinasi atau belum menerima booster vaksin Covid-19 mereka paling berisiko tertular virus tersebut.

"Kapasitas di rumah sakit-rumah sakit atau unit pelayanan intensif (ICU) di bawah kendali. Tetapi saya juga ingin angka kematian menjadi terkendali," tambahnya.

Berdasarkan grafik yang diunggah di akun Twitter-nya, data per populasi dari 100 ribu berdasarkan status vaksinasi pada Rabu menunjukkan kematian tertinggi tercatat untuk kelompok yang tidak divaksinasi di setiap tingkat usia.